Aksi demo damai 505,yang santun,tertib,mampu menjaga kebersihan sebagai ajang " pencitraan " memang sukses menimbulkan kekaguman sebagian pihak,tapi bila dikaitkan dengan beragam " postingan " di media sosial,baik berupa materi ceramah " pengajian ", meme,tulisan di media sosial....Kemudian semuanya dirangkai sebagai satu kesatuan yang saling kait mengkait bisa disimpulkan " posisioning " kelompok ini adalah " berseberangan " dengan penguasa ,yaitu Pemerintahan Jokowi-JK.
Kelompok ini menggunakan " agama " berikut sarana pendukungnya berupa masjid,media sosial,ceramah pengajian,beragam tulisan selalu dan selalu bersikap " kritis " terhadap berbagai kebijakan Pemerintah,tanpa disertai solusi konkrit sebagai " alternatif " pilihan.
Disaat yang lain kelompok tersebut juga " menyebarkan " faham kebencian dengan menuduh pihak lain kafir,syiah,komunis,liberal," antek ",boneka asing,pro LGBT dsb,dimana pihak penguasa dan yang mendukung penguasa diposisikan sbg " pihak lain " tsb.
Akibat selanjutnya terjadi polarisasi antara pihak penguasa beserta pendukungnya dengan pihak yang " kritis " dengan penguasa beserta pendukungnya...
Masing masing pihak saling " memperalat " siapapun yang bisa diperalat,terkait Aksi Bela Islam berseri,arahnya sudah jelas sebagian pemeluk agama,sebagian acara pengajian,sebagian ulama/ kyai,sebagian tempat ibadah sadar atau tidak sadar berhasil " diperalat " untuk berseberangan dengan penguasa bahkan sampai tahap menyebarkan kebencian dan permusuhan terhadap penguasa dan atau pihak lain yang dinilai sebagai " bukan " pihaknya.
Memetakan " fenomena " aksi bela islam berseri ini berguna bagi siapapun juga untuk " introspeksi" sekaligus bisa memetakan mana " followers" mana " provokators ", disaat yang sama penguasa juga bisa memetakan mana " penjilat " dan mana " moderat " yang memang berjuang untuk Indonesia yang lebih baik...
Bagi kelompok " moderat " sudah jelas insentif beragam bentuk semisal mendorong pihak swasta untuk keluarkan dana CSR kepada kelompok moderat dalam memberdayakan umat sebaiknya diberikan.
LDII ( Lembaga Dakwah Islam ) adalah contoh OrMas yang sejak dulu selalu dicurigai dan difitnah tapi sangat berkontribusi dalam membangun umat tapi jarang dapat " insentif ", sebaiknya model kelompok ini yang sangat tulus tsb diberi sentuhan...jangan dipojokan melulu.