Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aksi Bela Islam "Representasi" Kebangkitan Radikalisme?

7 Mei 2017   08:26 Diperbarui: 7 Mei 2017   08:32 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aksi demo damai 505,yang santun,tertib,mampu menjaga kebersihan sebagai ajang " pencitraan " memang sukses menimbulkan kekaguman sebagian pihak,tapi bila dikaitkan dengan beragam " postingan " di media sosial,baik berupa materi ceramah " pengajian ", meme,tulisan di media sosial....Kemudian semuanya dirangkai sebagai satu kesatuan yang saling kait mengkait bisa disimpulkan " posisioning " kelompok ini adalah " berseberangan " dengan penguasa ,yaitu Pemerintahan Jokowi-JK.

Kelompok ini menggunakan " agama " berikut sarana pendukungnya berupa masjid,media sosial,ceramah pengajian,beragam tulisan selalu dan selalu bersikap " kritis " terhadap berbagai kebijakan Pemerintah,tanpa disertai solusi konkrit sebagai " alternatif " pilihan.

Disaat yang lain kelompok tersebut juga " menyebarkan " faham kebencian dengan menuduh pihak lain kafir,syiah,komunis,liberal," antek ",boneka asing,pro LGBT dsb,dimana pihak penguasa dan yang mendukung penguasa diposisikan sbg " pihak lain " tsb.

Akibat selanjutnya terjadi polarisasi antara pihak penguasa beserta pendukungnya dengan pihak yang " kritis " dengan penguasa beserta pendukungnya...

Masing masing pihak saling " memperalat " siapapun yang bisa diperalat,terkait Aksi Bela Islam berseri,arahnya sudah jelas sebagian pemeluk agama,sebagian acara pengajian,sebagian ulama/ kyai,sebagian tempat ibadah sadar atau tidak sadar berhasil " diperalat " untuk berseberangan dengan penguasa bahkan sampai tahap menyebarkan kebencian dan permusuhan terhadap penguasa dan atau pihak lain yang dinilai sebagai " bukan " pihaknya.

Memetakan " fenomena " aksi bela islam berseri ini berguna bagi siapapun juga untuk " introspeksi" sekaligus bisa memetakan mana " followers" mana " provokators ", disaat yang sama penguasa juga bisa memetakan mana " penjilat " dan mana " moderat " yang memang berjuang untuk Indonesia yang lebih baik...

Bagi kelompok " moderat " sudah jelas insentif beragam bentuk semisal mendorong pihak swasta untuk keluarkan dana CSR kepada kelompok moderat dalam memberdayakan umat sebaiknya diberikan.

LDII ( Lembaga Dakwah Islam ) adalah contoh OrMas yang sejak dulu selalu dicurigai dan difitnah tapi sangat berkontribusi dalam membangun umat tapi jarang dapat " insentif ", sebaiknya model kelompok ini yang sangat tulus tsb diberi sentuhan...jangan dipojokan melulu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun