Mohon tunggu...
Usamah Zaki
Usamah Zaki Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Teknik Kimia ITB. Mencari perjalanan yang menyenangkan dan membawa hikmah besar. sedang menekuni bidang kemasyarakatan dan social enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gagasan Biohidrokarbon Menjawab Tantangan Distribusi BBM

1 Februari 2017   23:36 Diperbarui: 1 Februari 2017   23:55 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Masalah pendistribusian Bahan Bakar Minyak di Indonesia merupakan tugas berat pemerataan harga bahan bakar cair di Indonesia. Sebut saja papua, daerah yang memiliki tingkat kemiskinan 34,88 % pada tahun 2014, memiliki masalah dalam pendistribusian BBM. Infrastruktur yang kurang memadai, menyebabkan harga BBM di daerah Papua seperti Kabupaten Puncak berharga Rp50.000-Rp100.000 per liter. 

Kesulitan terjadi dikarenakan Papua terdiri dari banyak pegunungan dan lembah, sehingga pendistribusian dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang. Tentu saja untuk menurunkan harga tersebut menjadi sama rata menjadi tugas besar Jokowi untuk menunaikan janji kampanyenya dahulu. Namun, yang terjadi sekarang perkara tersebut ditanggungkan kepada Pertamina sebagai BUMN yang fokus pada pengilangan dan pendistribusian minyak. 

Mekanisme yang digunakan adalah subsidi silang dari margin keuntungan penjualan BBM di daerah lain. Hal ini menjadi tantangan manakala BBM yang bersumber dari minyak konvensional mengalami fluktuasi harga, yang mengancam pemerataan harga di seluruh daerah.

Bahan bakar cair dan listrik dianggap sebagai energi primer yang masif dikonsumsi oleh manusia. Pada sektor kelistrikan, rasio elektrifikasi terus diperhatikan sebagai bagian dari parameter berkembang atau majunya sebuah negara. Kementrian ESDM sendiri sudah melakukan banyak upaya meningkatkan rasio elektrifikasi dengan penambahan daya listrik nasional dan pemerataan hingga daerah terpencil melalui program-program seperti Patriot Energi. 

Konsep pembangkitan listrik di daerah-daerah tak terjangkau transmisi yaitu memaksimalkan potensi alam yang ada pada daerah tersebut. Terik matahari, arus air, potensi biomassa maupun sapuan angin menjadi alternatif pembangkitan listrik yang terbarukan sekaligus solutif untuk daerah-daerah tak terjangkau. Lalu bagaimana dengan energi primer lain yaitu BBM ?. Belum ada upaya untuk melakukan desentralisasi pengolahan minyak maupun penambahan kilang minyak untuk pemenuhan kebutuhan nasional. Ini menyebabkan daerah-daerah terpencil mendapatkan suplai bahan bakar yang lebih mahal ketimbang daerah lainnya.

Mengingat keterbatasan infrastruktur dalam pendistribusian minyak banyak disebabkan oleh bentang alam dan hutan tropis yang dijaga, maka ide memanfaatkan biodiversitas tanaman menjadi perlu untuk diwacanakan. Indonesia memiliki biodiversitas yang besar, termasuk tumbuhan-tumbuhan yang mengandung bahan baku untuk proses pembuatan biohidrokarbon. 

Biohidrokarbon itu sendiri adalah minyak mentah yang dihasilkan melalui proses kimia dari biomassa berupa lignuselulosa maupun minyak nabati. Proses pengubahan lignuselulosa menjadi minyak mentah melalui 2 tahap, yaitu gasifikasi yang menghasilgan gas CO dan H2 dilanjutkan dengan reaksi fischer-troop. Sedangkan proses dari minyak nabati menuju biohidrokarbon melalui pirolisis katalitik.

Melalui 2 opsi di atas, pilihan mengonversi minyak nabati menuju biohidrokarbon lebih mudah diterapkan dalam skala kecil karena membutuhkan temperatur yang tidak teralalu tinggi dan beroperasi pada tekanan atmosfir.

Gagasan Biohidrokarbon Menjawab Tantangan Distribusi BBM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun