Aku mulai menapakkan jejakku di Kota Bandung pada tahun 2000.
Tepatnya di bulan November. Sungguh impian yang kukira tidak  akan terwujud. Sejak SMA aku mendambakan kota yang satu ini. Semilir angin  Kota Bandung begitu terasa, saat pertama kali aku hadir di Bandung. Sebuah kota yang indah dan sejuk betul-betul sesuai dengan julukannya, Kota Kembang. Aku datang ke Bandung bukan tanpa alasan. Kewajibanku sebagai istri mewajibkanku untuk mengikuti langkah suami kemanapun dia pergi. Walaupun aku sudah punya tanggung jawab pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kota kecil kelahiranku, yaitu kota Ngawi, aku harus mengajukan perpindahan tugas untuk mengikuti suamiku yang bertugas sebagai PNS di kota Bandung.Â
Di Kota Bandung, aku bisa pindah ke MAN 1 Kota Bandung. Sebelumnya, aku bekerja di MTsN Kedungharjo Kec. Mantingan Kabupaten Ngawi. Masih berada di Departemen yang sama, yaitu Departemen Agama waktu itu, sekarang berubah menjadi Kementerian Agama, aku ditempatkan sebagai petugas perpustakaan MAN I Kota Bandung. Ini pengalaman yang berharga untukku, bekerja di sebuah madrasah unggulan di Kota Bandung dan bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki latar dan budaya yang berbeda.Â
Tiga tahun aku bekerja di MAN 1 Kota Bandung. Pada tahun 2003 Â aku dapat menyelesaikan proses pendidikanku dan mendapat ijazah serta akta IV. Dengan bekal ini, aku memberikan diri untuk mengajukan pindah ke sekolah lain dan alih fungsi dari tenaga tata usaha menjadi pengajar di MTsN 1 Kota Bandung. Dengan alasan untuk memperluas wawasan dan pengalaman, akhirnya permohonanku disetujui dan proses kepindahanku ke MTsN 1 Kota Bandung berjalan dengan lancar. Sejak itulah karirku sebagai pengajar dimulai.Â
Aku menerima mandat untuk mengajar Bahasa Indonesia. Karena berbeda jurusan dengan ijazah, aku harus mendalami lagi ilmu Bahasa Indonesia ku. Ada program yang digulirkan oleh Kanwil Kementerian Agama Kota Bandung bahwa guru yang tidak relevan mata pelajarannya, harus ikut kuliah lagi selama 1 tahun. Alhamdulillah, program ini bisa aku ikuti dengan lancar dan mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Â Sampai saat ini, aku masih mendapat kepercayaan untuk mengajar mata pelajaran yang sama, yakni Bahasa Indonesia.Â
Perjalanan panjang karirku sebagai pendidik sudah berjalan 17 tahun. Aku kini sangat menikmati profesi ini, walau sebelumnya ini bukan harapanku. Aku yang alumni fakultas ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sebenarnya berharap menjadi ekonom atau perencana keuangan di lembaga ekonomi atau lembaga pemerintah. Namun takdir berkata lain. Aku pada akhirnya terjun sebagai guru. Tak apalah, guru juga mampu memberi manfaat untuk orang lain.Â
Di profesiku saat ini, aku berharap mampu mengantarkan pendidikan murid-muridku pada kemajuan, mengantarkan madrasah tempatku bekerja sebagai madrasah yang unggul dan berprestasi serta semoga upayaku ini bermanfaat bagi semua orang.