[caption id="attachment_161533" align="aligncenter" width="586" caption="Ilustrasi - fitzygirl1992.wordpress.com"][/caption]
Pada dasarnya bahasa yang dipergunakan di daerah Medan dan sekitarnya adalah bahasa Indonesia. Namun dikarenakan budaya yang beragam, bahasanya pun turut beragam termasuk logat berbicara. Beberapa ada yang berbicara dengan logat batak (batak di sinipun beragam), logat melayu dialek 'o', logat nias , logat Minangkabau dan lain sebagainya.
Mungkin sebagian orang ada yang belum tahu bagaimana logat dan bahasa orang-orang di daerah Medan dan sekitar. Apakah anda pernah menonton sebuah film yang berjudul "Nagabonar Jadi 2". Kira-kira logat dan bahasa yang ditampilkan Tora Sudiro sudah cukup mewakili. Namun setelah saya browsing ternyata banyak yang menyebutkan bahwa logat yang dipakai Tora Sudiro bukan logat batak tetapi logat melayu pesisir dengan bahasa Medan pasaran alias bahasa gaul.
Pengertian bahasa Indonesia orang Medan tentunya sangat berbeda dengan daerah-daerah lainnya, terutama daerah-daerah yang lebih Indonesia. Sebagai contohnya kata "pasar". Bagi orang awam yang tidak tahu menahu bahasa Medan pasti akan menyebutkan bahwa pengertian pasar adalah tempat orang berjual-beli. Tetapi bagi orang Medan pengertian pasar adalah jalan raya. Begitu juga "kali". Orang pasti berfikir kali adalah sungai. Tetapi "kali" dalam bahasa Medan adalah plesetan dari kata "sekali". Bahasa boleh sama tetapi pengertiannya sangat berbeda.
Di dalam pergaulan saya sehari-hari orang-orangnya menggunakan bahasa Indonesia diselingi bahasa Batak yang dijadikan gaul dan menggunakan logat batak yang agak alto. Tetapi dikarenakan suku yang beragam, sebagian menggunakan logat yang berragam pula.
Seperti masyarakat ibukota yang memiliki bahasa gaul, begitu pula masyarakat Medan dan sekitarnya pun menggunakan bahasa gaul, bahasa yang digunakan dalam pergaulan. Walau pada dasarnya fenomena bahasa gaul di negeri ini sudah mencederai keberadaan bahasa Indonesia.
Namun biarpun begitu, saya ingin sedikit berbagi tentang bahasa gaul yang ada di daerah kami. Bahasa ini membuat tutur kata orang daerah Sumatera Utara menjadi kelihatan lebih unik lagi.
Tehaha/THH: Sebuah singkatan dari "Tah hapa-hapa" atau maksudnya Entah apa-apa atau maksudnya lagi "Ada-ada aja"
Accem: Bagaimana. Menanyakan kabar kepada seseorang.
Perli: Merayu, menggoda.
Pauk: Bodoh, dongok. Semacam sebuah makian.