Tulisan ini merupakan refleksi bagi kader HMI se-indonesia untuk melihat dinamika sejarah perjuangan HMI dalam meneguhkan tujuan (mission HMI) pada rangka momentum milad HMI ke 65 yang jatuh di tanggal 5 februari 1947 M. Disamping itu tulisan ini di khususkan teruntuk kanda Lafran Pane sebagai pelopor pendirinya HMI yang berulang tahun pada 5 februari 1922 M di Padang Sidempuan.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) meruapakan organisasi berazaskan islam yang bersifat indefenden, berperan sebagai organisasi perjuangan, berfungsi sebagai organisasi kader. Dalam proses dinamika sejarahnya, HMI selalu siap berjuang untuk Mempertahankan NKRI dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia serta Menegakkan dan mengembangkan ajaran islam. Misi dan tujuan HMI secara tersirat dari latarbelang berdirinya HMI dan secara tersurat terformulasikan dalam rumusan pertama tujuan HMI. Adapun rumusan tujuan HMI yang pertama adalah:
1.Mempertahankan NKRI dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia.
2.Menegakkan dan mengembangkan ajaran islam.
Dari dua rumusan tujuan awal HMI berdiri termanifestasikan secara utuh dalam komitmen keindonesiaan dan keislaman HMI dalam pluralistiknya kehidupan berbangsaan dan bernegara masyarakat Indonesia. Untuk merealisasikan gagasan keislaman dan keindonesiaan itu, lafran pane mendirikan HMI pada tanggal 5 februari 1947 M. Sebagai alat untuk merealisasikan gagasan itu diperlukannya sebuah wadah dalam bingkai organisasi mahasiswa islam (HMI). Dengan kata lain organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan HMI yang pertama tadi.
HMI ketika didirikan mempunya 3 komitmen tentang wawasan keislaman, keindonesiaan dan kemahasiswaan, yang termanifestasikan dalam tujuan HMI yang pertama, berikut penjelasan ke 3 wawasan (komitmen) HMI:
1.Wawasan ke indonesiaan
Wawasan ini terlihat dari tujuan HMI yang pertama; Mempertahankan NKRI dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia. Yang memuat 5 pemikiran (1)aspek politik membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan(2) aspek pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa(3) aspek ekonomi mensejahtrakan kehidupan rakyat(4) aspek budaya membangun budaya-budaya yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia (5) Aspek hokum membangun hokum yang sesuai dengan kepentingan bangsa Indonesia.
2.Wawasan keislaman
Wawasan ini terlihat dari tujuan HMI yang kedua; Menegakkan dan mengembangkan ajaran islam. Yang mengandung tiga pemikiran; (1)pengamalan ajaran islam secara utuh dan benar sesuai dengan tuntutan al-Quran dan al-Hadis(2) keharusan pembaharuan pemikiran dalam islam(3)pelaksanaan dan pengembangan dakwah islam.
3.Wawasan kemahasiswaan
Wawasan ini menekankan bahwa HMI adalah organisasi kemahasiswaan yang berorientasi kepada keilmuan dengan kewajiban menuntut dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologui sebagai kunci kemajuaan bi terwwujudnya intelektual islam. Pembangunan Indonesia jauh lebih berat dari pada sekedar merebut kemerdekaan. Karena itu perlu dibina dan di kembangkan calon cendikiawan yang memiliki pengetahuan luas disegala bidang dengan dasar iman dan taqwa kepada Allah SWT, bagi kepentingan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi allah SWT.
Oleh sebab itu setiap kader HMI memiliki kewajiban menuntut dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai kunci kemajuaan dan bersedia mengamalkannya dengan ikhlas sebagai ikhtiar untuk membangun bangsa dan Negara serta mengabdi kepada umat uapaya terciptanya masyarakat adil dan makmur sesuai amanat UUD 45.
Melihat itu semua pada kongres HMI KE 10 di palembang tanggal 10 oktober 1971, berhasil dirumuskan suatu putusan yakni tentang tafsir tujuan HMI. Tujuan yang jelas diperlukan oleh suatu organisasi, sehingga setiap usaha yang dilakukan oleh organisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan teratur dan terarah. Tujuan suatu organisasi dipengaruhi oleh suatu motivasi dasar pembentukan, status dan fungsinga dalam totalitas dimana ia berada. Dalam totalitas kehidupan bangsa Indonesia, maka HMI adalah organisasi yang menjadikan Islam sebagai sumber nilai. Motivasi dan inspirasi
Pemantapan fungsi kekaderan HMI ditambah dengan kenyataan bahwa bangsa Indonesia sangat kekurangan tenaga intelektual yang memiliki keseimbangan hidup yang terpadu antara pemenuhan tugas duniawi dan ukhrowi, iman dan ilmu, individu dan masyarakat, sehingga peranan kaum intelektual yang semakin besar dimasa mendatang merupakan kebutuhan yang paling mendasar. Atas faktor tersebut, maka HMI menetapkan tujuannya sebagaimana dirumuskan dalam pasal 4. AD ART HMI yaitu :
“TERBINANYA INSAN AKADEMIS, PENCIPTA, PENGABDI YANG BERNAFASKAN ISLAM DAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS TERWUJUDNYA MASYARAKAT ADIL MAKMUR YANG DIRIDHOI ALLAH SUBHANAHU WATAALAH”.
Dengan rumusan tersebut,makapada hakekatnya HMI bukanlah organisasi massa dalam pengertian fisik dan kualitatif, sebaliknya HMI secara kualitatifmerupakan lembaga pengabdian dan pengembangan ide, bakat dan potensi yang mendidik, memimpin dan membimbing anggota-anggotanya untuk mencapai tujuan dengan cara-cara perjuangan yang benar dan efektif.