Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Sebagian Orang Mengalami Fobia dengan Politik?

17 Juni 2019   06:53 Diperbarui: 18 Juni 2019   05:57 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Mengapa saya dan mungkin banyak orang kadang mengalami suasana fobia dengan politik sehingga kadang bahkan enggan untuk membahas atau membicarakannya atau sekedar memikirkannya  ?

Sebenarnya bukan tanpa sebab psikologis yang tidak dapat difahami. artinya, perasaan hampa-tawar hati-hambar-cenderung kurang suka dalam menyikapi persoalan politis itu suatu yang secara psikologis dapat dipelajari dan dapat difahami

Bila (sebagian)  politikus yang berburu kursi-kedudukan seperti ber prinsip menjadikan kekuasaan sebagai satu satu nya parameter-pijakan-orientasi sehingga apapun diraih demi untuk memperolehnya tanpa peduli dengan prinsip prinsip kebaikan dan kebenaran bahkan menurut ajaran agamanya maka sikap-filosofi politis seperti itulah yang bisa membuat banyak orang fobia dengan politik atau memandang dunia politik dengan perasaan cenderung hambar - tidak senang-negatif

Apalagi bila rakyat misal menangkap ada kejadian kejadian yang ditengarai merupakan bagian dari bentuk kejahatan politik seperti money politik, melakukan tekanan politik agar mendukung kubu tertentu atau agar nunut dengan pandangan penguasa seperti di Korea Utara atau bentuk kekuasaan komunis lain, melakukan trik untuk menjatuhkan lawan politik, menyikut kawan politik dengan cara yang tidak etis, melakukan pembalikan opini agar yang benar bisa menjadi nampak tak benar dimata publik, atau menutupi hal yang tidak benar dengan opini-opini tertentu sehingga menjadi seolah nampak benar dengan tujuan agar memperoleh keuntungan politis,menyingkirkan orang berpotensi baik hanya karena yang bersangkutan takut berbalik menjadi saingan politik atau membuat janji janji politis yang manis yang tujuan utamannya hanya sekedar untuk mengumpulkan pemilih dan bukan karena kesadaran pribadi, dan banyak hal lain yang dapat kita kategorikan sebagai kejahatan yang bersifat politis karena berkaitan dengan upaya-keinginan manusia untuk meraih kekuasaan atau memperoleh keuntungan yang bersifat politis

Kejahatan politik memang mungkin suatu yang sudah menjadi peradaban tersendiri di dunia umat manusia walau disamping ada yang menyadarinya juga ada yang mungkin tidak begitu mempedulikannya

Berbagai bentuk kejahatan politik seperti misal yang saya sebut diatas adalah hal-hal negatif yang secara alami akan memperoleh respon negatif dari hati nurani orang orang yang memiliki nurani yang peka, mengapa ? 

Tetapi sekali lagi saya ungkapkan bahwa kemungkinan terjadinya fobia itu hanya pada orang orang dengan perasaan nurani yang peka terhadap berbagai bentuk kejahatan termasuk yang bersifat politis. pada orang yang tidak atau kurang peka maka hal demikian kemungkinan tidak akan terjadi, melainkan mungkin malah lebih suka ikutan menikmati 

Karena karakter nurani itu diciptakan Tuhan menyukai hanya hal hal yang baik dan benar serta sebaliknya membenci hal hal yang tidak baik dan tidak benar

Karena Tuhan sendiri pernah mewanti wanti umat manusia agar mewaspadai tiga hal : harta-tahta-wanita, dan makna 'tahta' tentu identik dengan kekuasaan. karena ketiga hal itu dapat membuta kan manusia sehingga bisa tidak peduli pada nilai baik dan benar atau satu sama lain sesama manusia menjadi saling hantam-saling sikut dan saling jegal demi hal yang bersifat politis

Karena sebagai orang beriman memang seharusnya yang menjadi parameter-orientasi dari segala aktifitas kehidupan hanyalah hal hal yang memiliki nilai baik dan benar termasuk dalam aktifitas politik maka tidak menjadikan kekuasaan sebagai satu satunya tujuan serta parameter utama sehingga semua seolah ditujukan hanya untuk tujuan meraihnya

Efek dari fobia politis secara psikologis adalah merasa hampa dan gersang hati kala mengamati hal hal yang berkaitan dengan masalah politis atau contoh,  merasa kurang suka ketika melihat perdebatan perdebatan politik berkepanjangan atau cenderung merasa muak kala melihat dalam perdebatan politik seseorang yang nampak mati matian membuat argument atau membuat pembenaran untuk hal yang sebenarnya dapat dinilai sebagai salah-keliru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun