X Factor Indonesia adalah suatu ajang pencarian bakat yang diadopsi dari The X Factor (Inggris) dengan sponsor dari FremantleMedia yang bekerjasama dengan RCTI. Ajang ini merupakan pencarian bakat menyanyi. Berisi acara yang berhubungan dengan musik dan mengudara selama 200 menit.
Sistem Penjurian dalam ajang ini melalui voting SMS maupun voting melalui telepon, dan setiap minggunya akan ada Bottom Two yang di dapatkan dari voting pemirsa dirumah. Lalu, peserta yang masuk ke dalam Bottom Two akan menyanyikan Save Me Song setelah peserta menyanyikan Save Me Song, Juri akan memberikan penilaian untuk menyelamatkan kontestan,dan yang mendapatkan hasil tertinggi ( 3-1 ) akan lolos ke babak berikutnya dan yang terendah akan pulang, bila hasil seri ( 2-2 ) maka akan bertemu sesi Dead Lock dimana hasil akan mengacu kepada hasil voting pemirsa, dan dari hasil tersebut di dapatkan hasil voting pemirsa yang terendah, maka yang terendah akan keluar dari kompetisi.
Munculnya grup - grup anti X Factor ataupun Boikot X Factor Indonesia hal itu tidak bisa dianggap sebagai kekonyolan dan atau dianggap sebagai buang-buang waktu saja. Grup-grup Boikot X Factor ini tersebut dibentuk kemungkinan pemirsa merasa adanya ketidakberesan, dan kurang profesionalitasnya sebagian para juri. Sangat disayangkan, ajang bergengsi sekelas X Factor diisi sebagian juri yang kurang berkualitas, baik dari sisi komentar-komentar maupun dari sisi keputusan.
Jika berbicara dengan X Factor, publik pasti sudah tahu bahwa itu adalah ajang pencarian bakat menyanyi. Menyanyi dengan suara bagus dikarenakan Faktor X. Bukan karena faktor sesuatu. JIka diperhatikan dalam gala show Jumat kemarin, sepertinya Juri dan penyelenggara X Factor membelokkan arti X Factor tersebut.
Juri sering membawakan istilah factor X. Yang pertanyaannya adalah, Factor X apa sekarang? Apakah karena X (sesuatu dibalik keputusan itu)? Anggun pernah mengatakan bahwan Indonesia belum siap dengan X Factor. Kalimat itu tentu beralasan, karena anak didiknya Dicky keluar. Tapi melihat gala show Jumat (29/3) kemarin, disitu bukan Indonesia (Pemirsa) nya yang tidak siap dengan X Factor, tetapi para Juri itu sendiri. Sebagian juri yang tidak siap dengan dengan X Factor Indonesia. Factor X itu dimanfaatkan dengan lari jalur. Faktor “X” nya itu hanya Juri dan pihak penyelenggara yang tahu. Apakah Faktor XXX dan XXXXX ? Berharap ajang pencarian bakat menyanyi ( X Factor ) ini tidak dimasuki unsur-unsur politis dan pembohongan pemirsa karena ada istilah unsur Faktor X itu.
Salam