“Surga Dunia Bukan di Telapak kaki Ibu tetapi di Alexis di Lantai ke 7”
Met malam pemirsa.. kali ini bang Jali mau cerita sedikit tentang Alexis nih. Pernah dengar Alexis? Pasti jawabannya tidak pernah. Karena yang tahu dan mengenal kata “Alexis” hanyalah para pria dewasa yang hidung belang atau minimal agak nakal dikit. Hehehehe.
Berapa banyak sih pria dewasa yang nakal di Indonesia yang tahu tentang Alexis atau minimal tahu tentang keberadaan dari Surga Dunia ini? Wah ternyata banyak sekalii. Bisa dikatakan seluruh pria dewasa yang nakal yang tinggal di kota-kota besar di Indonesia tahu atau sering mendengar cerita tentang Surga Dunia tersebut.
Tapi ngomong-ngomong, siapa sih yang pertama menyebut Alexis sebagai Surga Dunia?
Bang Jali nggak tau persis. Tapi kalau bang Jali searching di Google dengan kata Alexis Surga Dunia, yang sering muncul malah nama Ahok. Jadi mungkin bisa disimpulkan bahwa yang membuat popular idiom Alexis Surga Dunia adalah Gubernur non Aktif Basuki Cahaya Purnama. Gitu deh ceritanya.
Dari searching di Google Bang Jali dapatkan ucapan Ahok seperti ini :
"Di hotel-hotel itu ada enggak prostitusi? Ada. Prostitusi artis di mana? Di hotel. Di Alexis itu lantai 7-nya surga dunia loh. Di Alexis itu bukan surga di telapak kaki ibu loh, tapi lantai 7," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Jadi setahun yang lalu, tepatnya tanggal 16 Februari 2016 Ahok sempat mengatakan pada media bahwa ada sebuah surga dunia di Jakarta yang tepatnya berada di lantai 7 dari hotel Alexis. Ahok juga bilang “bidadari-bidadari” yang berada disana berasal dari berbagai negara.
Ucapan Ahok pada saat itu sangat meyakinkan ya? Sepertinya Ahok sangat yakin tentang keberadaan Surga Dunia itu. Apalagi Ahok sampai bilang kalau kita kesana kita bisa lupa bahwa Surga itu di bawah telapak kaki ibu melainkan sudah pindah ke lantai 7 hotel Alexis. Hihihihi. Ngeri kali membayangkannya.
Nah masalahnya kemudian, sebenarnya sebuah Hotel itu peruntukkannya bukan tempat Prostitusi. Izin-izin yang diberikan untuk Hotel Alexis itu hanya yang berkaitan dengan izin Hotel dan Izin Pariwisata. Jadi bila memang benar ada prostitusi disana dimana para wanitanya berasal dari manca negara sudah pasti itu adalah Pelanggaran Hukum yang berat. Benar begitu kan?
Seharusnya sebagai Gubernur DKI selama 4 tahun, Ahok berkewajiban menutup tempat tersebut. Ahok tahu bahwa tempat itu ada maksiatnya tetapi rupanya Ahok sangat kesulitan untuk menutupnya. Kata Ahok, bila kita kesana untuk melihat para wanita yang ada disana ternyata faktanya tidak ada satupun wanita di sana. Nah bingung kan?