Mohon tunggu...
Money Pilihan

Sumber Pendapatan Warga Desa Sendangmulyo

3 Desember 2018   13:21 Diperbarui: 3 Desember 2018   13:26 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

UNIKA Atma Jaya melakukan kegiatan live in di dess Sendangmulyo, Sleman, Yogyakarta yang dimulai pada 19 hingga 22 Oktober 2018 untuk mahasiswa fakultas ekonomi prodi manajemen. Ini merupakan kali ketiga dalam hidup saya mengikuti live in. Awalnya saya kira desa yang akan kami kunjungi adalah desa seperti live in saya sebelumnya yang cenderung sederhana, kurang modern, dan agak terpencil. 

Namun, sesampainya disana saya mendapati desa yang sedikit berbeda dengan yang saya kira. Disana sudah lebih modern dengan beberapa penduduk menggunakan mobil dan smartphone, selagi masih mempertahankan budaya dan kesederhanaan dari sebuah desa. Hal ini membuat saya penasaran dengan sumber pendapatan yang dimiliki penduduk desa Sendangmulyo.

Setelah dibagi ke dalam rumah-rumah bersama induk semang (pemilik rumah) di beberapa dusun, bersama teman sekamar saya, Alfian, memulai aktivitas di hari pertama. 

Rumahnya telah direnovasi sebagian, sehingga bagian depan rumah tersebut tampak lebih indah. Di hari itu, kami lebih banyak berbincang dengan anak laki-laki dari induk semang tersebut yang kami panggil 'bapak' karena adanya hal menarik di samping rumah tersebut, yaitu joglo yang terbilang besar. 

Menurut bapak, joglo tersebut adalah milik kakaknya yang bekerja di Jakarta, dan ia membangun joglo tersebut untuk beristirahat. Si bapak juga pernah bekerja di Jakarta, tepatnya daerah Sunter, di bagian logistik. 

Ia lalu bercerita bahwa ia sedang pulang ke Yogyakarta dan memutuskan untuk tinggal disana sebelum kembali ke Jakarta untuk bekerja. Diketahui pula ternyata ia juga membagi sebagian pendapatannya dan kakaknya kepada ibu mereka untuk hidup di desa. Hal ini menjadi sumber pendapatan pertama induk semang kami.

Di hari kedua kami memutuskan untuk membantu induk semang kami bersama dengan anak perempuannya untuk menganyam. Di desa Sendangmulyo, barang yang paling sering menjadi produk akhir anyaman adalah tempat makan berbentuk kotak lengkap dengan tutupnya. Tempat makan ini biasanya digunakan untuk acara-acara tertentu yang ada di Yogyakarta. Selagi menganyam kami ikut berbincang-bicang dengan induk semang kami dan anaknya. 

Menurut mereka, tempat makan ini biasanya dijual ke pedagang di kota Yogyakarta seharga 35.000 untuk 40 buah tempat makan. Saya menganggap ini adalah barang yang murah, mengingat cara pembuatannya yang cukup sulit bagi pemula dan masih melelahkan bagi yang sudah biasa. 

Padahal di kota seperti Bali harga anyaman seperti ini yang lebih kecil terbilang cukup mahal. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat induk semang untuk tetap bekerja mencari nafkah selain dari pendapatan anak-anaknya. Hal ini menjadi sumber pendapatan induk semang yang kedua.

Selain dari dua hal diatas, warga desa Sendangmulyo memiliki sumber pendapatan utama dari pertanian. Di depan rumah saya sendiri terbentang sawah yang sangat luas dan sangat jelas bahwa sawah inilah yang menghidupi mereka sehari-harinya. Sayangnya saya dan Alfian tidak sempat mencoba memanen padi di tempat itu karena induk semang kami bukan buruh tani dan tidak memiliki wewenang untuk bertani di depan rumah mereka. 

Selain padi, sumber pendapatan kainnya adalah dari kelapa. Biasanya ada kelapa yang sudah jatuh dari pohonnya akan diambil untuk dikupas. Jika tidak mereka akan membeli dari pemasok untuk diolah lagi sebelum dijual. Sumber pendapatan warga lainnya meliputi berjualan makanan, alat-alat rumah tangga, hiasan, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun