Sukanto Tanoto adalah seorang yang kini memiliki bisnis hingga miliaran, sebut saja kerjaan bisnisnya dimulai dari APRIL, ASIAN AGRI, Asia Symbol, Apical Group LTD, Sateri, hingga Pacific Oil dan Gas. Semua  itu bernilai lebih dari triliunan, namun semua itu tidak didapat dengan mudah. Sukanto sempat harus berhenti dari Sekolah saat SMA karena ayahnya sakit. Pada saat itu iIa harus mengubur mimpinya menjadi Dokter dan beralih dengan bekerja sebagai pengusaha toko kecil yang mensuplai suku cadang mesin untuk perusahaan minyak. Berkat keuletan dan kesabarannya, bisnisnya bertambah dengan mencakup generator dan peralatan elektronik yang dipasok untuk kilang minyak, serta alat lainnya.Â
Bisnisnya berangsur maju berkat keuletan dan sikap pantang menyerah, serta prinsipnya untuk selalu mengoperasikan perusahaan yang membawa dampak positif bagi masyarakat, Negara dan bagi iklim atau alam. Berkat hal tersebut pada usia 26 tahun ia menjadi miliuner di Indonesia, justru saat Indonesia sedang berada pada masa krisis. Lantas meski terus mengalami pasang surut, ia tetap tanggung dan tetap tenang. Bahkan di tahun 1981 mendirikan Tanoto Foundation yang memiliki tujuan untuk membantu kemajuan di bidang ekonomi, pendidikan dan pemberdayaan serta peningkatan di Masyarakat.
Salah satu program bantuan Tanoto Foundation milik Sukanto Tanoto adalah adanya beasiswa pendidikan. Berbagai beasiswa dari mulai National Cahmpionship Scholarship, Regional Cahmpion Scholarship, Tanoto Scholarship, Beasiswa Vokasi, Beasiswa Sekolah Menengah, sampai Beasiswa Sayap Garuda. Salah satu orang yang ia bantu adalah Randy Retanaka, seorang pelajar SMA Dr.Wahidin Soedirohoesodo, Medan.
Sebelumnya, ia harus bekerja sepulang Sekolah demi mendapatkan tambahan rezeki untuk keluarganya dan biaya sekolahnya. Hal itu membuat Rendy harus belajar hingga larut malam. Kondisi ini membuat Randy kurang maksimal dalam pencapaian prestasi di Sekolahnya. Menurutnya ia sudah kelelahan setelah bekerja sehingga paginya tidak fokus dalam memperhatikan penjelasan guru. Untungnya, ia mengetahui adanya beasiswa dari Sukanto Tanoto ini dan berhasil mendapatkan beasiswa yang memang ditujukan bagi pelajar yang berprestasi namun minim biaya.
Mendapatkan beasiswa dari Tanoto Foundation membuatnya kini tidak lagi bekerja hingga malam. Ia juga kini bisa lebih fokus belajar dan mendapatkan prestasi yang lebih bagus. Sejauh ini Sukanto Tanoto melalui Tanoto Foundation telah membantu 6.700 murid dan mahasiswa dalam segi biaya pendidikan, peningkatan softskill serta pelatihan seperti kerjasama tim dan kepemimpinan. Bantuan beasiswa ini diharapkan mampu menekan angka putus Sekolah di Indonesia yang mencapai 14% tiap tahunnya.
