Oleh: Tri Budiartiningsih
MENJADI guru itu gampang-gampang susah. Mengampu pelajaran tertentu yang telah ditekuni sekian lama dan terus berulang tentu bukanlah pekerjaan sulit. Namun menghadapi murid yang selalu berganti tiap tahun, memiliki karakter berbeda, dan tingkat penyerapan terhadap materi pelajaran yang tak sama, pasti membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi. Guru yang tak sabar dan kurang telaten akan terkurung oleh frustasi. Profesi mulia sebagai guru terasa sebagai sebuah beban yang terus menghimpit. Bisa-bisa guru menjadi stres. Padahal guru dalam berbagai sisi menjadi ukuran nilai yang darinya murid bercermin untuk merangkai makna keteladanan.
Lalu bagaimanakah cara mengatasi hal tersebut, apakah menjadi seorang guru yang sukses dan profesional dapat dicintai murid-murid?Sulitkah?
Sukses adalah apa yang kita pikirkan dan kita ingin raih. Setiap orang memiliki arti sukses yang berbeda-beda. Ada yang menginginkan kesuksesan dalam bidang karir, materi, profesi, ada juga yang menginginkan kesuksesan dalam bidang sosial keagamaan. Menjadi guru merupakan salah satu profesi unik, di mana kesuksesan guru tidak hanya terkait pada dirinya sendiri, tetapi juga terkait dengan anak didiknya. Seorang guru dianggap berhasil jika mampu menghasilkan anak didik dengan nilai-nilai hasil pelajaran yang baik, akhlak yang baik, sikap mental yang baik, dan juga kemampuan dan keterampilan hidup sesuai dengan usianya. Jadi, sangat menarik bahwa kesuksesan seorang guru terkait tidak hanya saat anak didik belajar di sekolah, tetapi juga saat anak didik tersebut keluar dan lulus dari sekolah.
Menurut saya, penilaian sukses bukan sekedar bahwa seorang guru telah menjalankan program kegiatan belajar secara benar, tetapi justru datang dari anak-anak itu sendiri yang merasa senang dengan aktifitas bermain sambil belajar yang kita diselenggarakan.
seorang guru yang sukses adalah guru yang mampu mengelola murid-muridnya dengan baik, mampu mendidik siswa-siswinya dengan penuh kasih sayang, selalu tampak senang dan bersemangat dalam mengajar, dimana dalam hal ini, akan membuat siswa merasa senang dan termotivasi untuk belajar.
Lalu, apakah dengan adanya kesuksesan seorang guru dalam mendidik siswanya, mencerminkan profesionalisme seorang guru?
Guru Profesional
Menjadi profesional adalah meramu kualitas dengan intergiritas,
menjadi guru pforesional adalah keniscayaan. Namun demikian, profesi guru juga sangat lekat dengan peran yang psikologis, humannis bahkan identik dengan citra kemanusiaan. Karena ibarat sebuah laboratorium, seorang guru seperti ilmuwan yang sedang bereksperimen terhadap nasib anak manusia dan juga suatu bangsa. Ada beberapa kriteria untuk menjadi guru profesional.
Memiliki skill/keahlian dalam mendidik atau mengajar
Menjadi guru mungkin semua orang bisa. Tetapi menjadi guru yang memiliki keahlian dalam mendidikan atau mengajar perlu pendidikan, pelatihan dan jam terbang yang memadai. Dalam kontek diatas, untuk menjadi guru seperti yang dimaksud standar minimal yang harus dimiliki adalah:
Kemampuan memahami visi dan misi pendidikan
Personaliti Guru
Guru harus memiliki integritas dan personaliti yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar, karena tugas guru bukan hanya mengajar (transfer knowledge)Â tetapi juga menanamkan nilai - nilai dasar dari bangun karakter atau akhlak anak.
Memposisikan profesi guru sebagai The High Class Profesi