Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasidi 344

9 Juni 2017   15:12 Diperbarui: 9 Juni 2017   15:32 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah dicatat bagaimana iblis mencobai Tuhan. Pertama meminta Tuhan mengubah batu menjadi roti, kedua meminta Tuhan menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi, dan kemudian meminta Tuhan mengikut iblis dengan imbalan kekuasaan seluruh dunia. Cerita tentang ini tentu saja hampir semua orang yang pernah membaca Injil paham benar. Begitu juga dengan jawaban yang diberikan oleh Tuhan. Semua jawabannya mengena, cerdas dan penuh kuasa. Iblis pun diceritakan tidak berkutik dan Tuhan berjaya.

Hanya saja jika cerita ini dicermati, betapa tidak masuk akalnya karena jelas-jelas itu Iblis itu seharusnya hebat, cermat, cerdas, dan menguasai banyak sekali tipu muslihat. Sebab kalau tidak seperti itu lalu bagaimana dia dapat menjalankan perannya menggoda manusia. Rasanya tidak masuk akal jika bodoh lalu dapat memikirkan strategi yang jitu untuk menggoda. Iblis tidak bodoh. Dia pasti pintar. Dia pasti punya banyak akal. Hanya saja dalam catatan ini iblis tidak hanya bodoh tetapi benar-benar sama sekali tidak punya tipu daya.

Coba bayangkan, yang mau ditipu adalah Tuhan, dan iblis tahu ini, lha kok tipuannya hanya meminta Tuhan mengubah batu menjadi roti. Ya pasti bisa kalau Dia mau. Begitu juga dengan permintaan menjatuhkan diri dari atas gunung. Permintaan semacam ini kan permintaan bodoh? Jangankan cuma menjatuhkan diri, terbang ke langit kan juga bisa.

semua kekuasaan di langit dan bumi memang menjadi milik Tuhan lalu bagaimana sang iblis menjanjikan seluruh dunia yang memang sudah menjadi milik Tuhan pada Tuhan? Bodoh, tidak kreatif, dan ya memang bodoh. Hanya saja, itulah yang dicatat dalam Injil. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apa benar iblis begitu naif dan bodohnya sehingga godaannya begitu tidak bermutu sehingga godaannya ya sama sekali tidak berhasil alias gagal total? Atau karena yang digoda kebetulan Tuhan sehingga berantakan? Tetapi kan juga tidak masuk akal kalau iblis tidak tahu kalau yang digoda itu Tuhan?

Inilah salah satu misteri yang sampai kapan pun mungkin tidak akan terjawab jika Tuhan sendiri tidak berkenan menjawabnya. Kasidi 344 -- tbs08012017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun