Mohon tunggu...
Her Wanto
Her Wanto Mohon Tunggu... Administrasi - Abstrak

Eska Unggul Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serba-serbi Corona: Banyak yang Bangkrut, Tak Sedikit yang Laris Manis

3 April 2020   16:59 Diperbarui: 3 April 2020   17:24 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.suarasurabaya.net

Semua sudah diatur sama Allah Yang Maha Pengasih, ada yang berduka ada yang bahagia seperti ada malam dan ada siang. Semua sudah dibagi dan takaran serta waktunya pun pas tidak akan meleset sesuai ketentuan-Nya.  Intinya manusia hanya berkewajiban bekerja (ikhtiar), berdo'a dan bersabar (tawakal) sesudahnya serahkan semua sama yang Maha Penguasa Bumi dan Langit. Jodoh, Rezeki dan Maut itu sudah ketentuan walaupun kita dianjurkan untuk berdoa agar bisa merubah semua itu. Allah tidak akan merubah suatu kaum, apabila kaum itu tidak mau merubahnya.

Sejarah mencatat dari semua yang terjadi pasti ada bangkrut dan ada yang tumbuh subur seperti perputaran air di bumi ini, saat negara lain kekeringan di belahan bumi lainnya ada yang hujan dan lain sebagainya. Dampak dari Covid-19 memang luar biasa di semua sendi kehidupan mulai kesehatan, ekonomi, agama, sosial, budaya, politik dan pertahanan negara, semua terimbas olehnya.

Akibat Covid-19

Perekonomian ambruk, bahkan negara kita tercinta harus mengalami nilai tukar rupiah dengan dolar yang terburuk dalam sejarah, rupiah tembus sampai angka Rp. 16.000,- per 1 dolar USA. Memang harus ada yang dikorbankan untuk sebuah usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang bisa menyebabkan kematian seseorang. Kalau upaya pencegahan seperti Social Distancing, Karantina wilayah, darurat sipil tidak dilakukan maka penyebaran virus akan semakin merajalela. Tapi semua berimbas ke perekonomian baik nasional maupun global.

Pedagang banyak bangkrut

Kedai kopi, cafe, resto siap saji menjadi yang pertama harus gulung tikar kalau permodalan tidak cukup. Bagaimana tidak tempat yang semula banyak sekali untuk kongkow anak muda, tempat untuk transaksi bisnis bahkan untuk rapat kedinasan ini harus tutup semua karena adanya pelarangan untuk mengadakan perkumpulan orang banyak. Karena dengan berkumpul orang bisa mempercepat penularan virus tersebut.

Supermarket dan tempat wisata juga mulai ditutup ada yang ditutup sebagian ada pula yang full tutup untuk supermarket dan mall. Tapi untuk semua tempat wisata ditutup untuk umum, karena untuk melakukan standar prosedur pengendalian Corona sangat susah dilakukan. 

Di pasar tradisional terutama di zona merah seperti Jakarta, Bogor dan Bandung banyak yang ditutup sementara mengingat pasar adalah tempat yang susah dilakukan prosedur tersebut. 

Pengangguran bertambah

Seiring banyaknya tempat-tempat usaha yang ditutup berimbas pula pada dirumahkannya semua karyawan. Ada yang merumahkan total ada pula yang merumahkan sebagian. Perusahaan tidak mau merugi terlalu banyak karena tutup sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan mending merumahkan karyawannya. Akhirnya jumlah pengangguran disemua wilayah bertambah banyak, ini juga menjadi masalah baru buat pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun