Mohon tunggu...
Toni Yoyo
Toni Yoyo Mohon Tunggu... Konsultan - Pekerja Profesional, Konsultan Manajemen dan Bisnis, Pembicara Publik, Trainer, Pengajar, Narasumber Radio dan TV, Penulis, Grafologis, dan Hipnoterapis

Toni Yoyo memiliki hampir 25 tahun pengalaman kerja di berbagai perusahaan besar. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknologi Pangan, S2 Manajemen Keuangan, S2 Teknik Industri, dan S3 Manajemen Strategik dari berbagai universitas ternama di Indonesia, semuanya dengan predikat Cum Laude dan hampir selalu menjadi lulusan terbaik. Gelar sertifikasi profesi yang disandangnya adalah ELT (Essential Licensed Trainer), CPM® (Certified Professional Motivator), CPS® (Certified Public Speaker), CG (Certified Graphologist/Handwriting Analyst), dan C.Ht (Certified Hypnotherapist).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenali Bakat, Minat, dan Hasrat

30 Juni 2019   19:00 Diperbarui: 30 Juni 2019   19:45 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seseorang dianggap BERBAKAT jika bisa melakukan sesuatu dengan HASIL LEBIH BAIK dibanding orang-orang lain.

Seseorang dikatakan BERMINAT jika orang tersebut menunjukkan KETERTARIKAN terhadap sesuatu.

Jika MINAT orang tersebut SANGAT BESAR sehingga mendahulukan sesuatu itu dan mengabaikan hal-hal lainnya, orang tersebut dikategorikan memiliki HASRAT terhadap sesuatu itu.

Sesuatu yang menjadi bakat seseorang bisa juga menjadi minatnya. Demikian juga sesuatu yang menjadi bakat seseorang bisa juga menjadi hasratnya. Namun sesuatu yang menjadi bakat seseorang TIDAK HARUS SERTA MERTA menjadi minat atau hasratnya. Demikian juga, sesuatu yang menjadi minat atau hasrat seseorang, BISA JADI orang tersebut tidak berbakat terhadapnya.

Contohnya, ada orang yang suka (= minat) bahkan suka sekali (= hasrat) kepada sepak bola tapi untuk menendang bola secara lurus pun dia hampir tidak bisa, apalagi jika harus men-dribble bola secara lincah (= tidak berbakat). Namun ada orang yang secara alami terampil bermain bola (= berbakat), minatnya pun ada di sepakbola, namun hasratnya di bidang yang lain dan sepak bola bukanlah segalanya bagi dia.

Yang terbaik tentu saja jika BAKAT seseorang digabungkan dengan HASRATnya karena hasilnya kemungkinan besar akan BAGUS. Dalam contoh sepakbola sebelumnya, jika seseorang terampil bermain sepakbola (= berbakat) dan sepakbola menjadi prioritas atau hampir segalanya bagi orang tersebut (= hasrat) maka jika orang tersebut menekuni bermain sepakbola (= bakat + hasrat), sangat mungkin orang tersebut sukses dalam dunia sepakbola.

Kita perlu MENGENAL BERBAGAI HAL DAN AKTIVITAS ATAU KEGIATAN YANG BARU. Lalu mencoba MENGENAL LEBIH JAUH atau MENCOBA BEBERAPA KALI hal dan aktivitas atau kegiatan baru tersebut. Ini disebut "MENGEKSPOS" diri dengan hal dan aktivitas atau kegiatan yang baru. Dengan cara ini kita akan lebih cepat mengenali bakat, minat, dan hasrat diri kita.

Semakin dini kita mampu mengenali bakat, minat, dan hasrat kita, lalu melakukan sesuai dengan bakat, minat, atau hasrat kita tersebut, semakin mungkin kita bisa meraih berbagai keberhasilan, kesuksesan, dan kebahagiaan dalam kehidupan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun