Mohon tunggu...
Tjitjih Mulianingsih Ws
Tjitjih Mulianingsih Ws Mohon Tunggu... Guru - Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kejuaraan Para Juara Bertahan

17 Agustus 2017   20:26 Diperbarui: 17 Agustus 2017   21:04 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terbangun lagi di hari pertama negaraku merayakan ulang tahun yang ke 72.  Ditemani lagu Eddie Vedder, aku berpikir kira kira apa yang bisa kutulis tentang hari ini.  Mengenai cinta dan merdeka terlalu biasa rasanya. Itu seperti yang kutulis tadi pagi untukmu, yaitu merdeka adalah tak khawatir lagi mengucapkan aku cinta kamu kapanpun dimanapun seperti iklan deodoran di TV.

Tema yang akan kutulis dengan cara kekinian adalah tema lomba 17 an saja, tapi dari sudut pandang yang berbeda, ya suka sukakulah mau menulis dari sudut mana.  Karena kupikir jika dari sudut rindu sudah pernah kutulis untukmu. 

Begini, apa yang menarik dari 17 Agustus selain menonton upacara bendera di lapangan Karang Pawitan Karawang sambil kamu berharap keberuntunganmu datang,  dihampiri bupati kita yang cantik jelita yang datang terlambat tadi, adalah sederetan lomba.  Lomba lomba, iya lomba.

Kita mulai dari lomba makan kerupuk, memasukkan jarum ke botol, volley air hingga yang kekinian adalah futsal bapa bapa berbaju daster.  Memenangkan juara apakah kamu?  Oya ini hal lucu yang baru saja terlintas,  pernahkah terpikirkan bahwa kita  sebenarnya juga menyandang predikat juara selama bertahun tahun tanpa kita sadari.

Sebagai contoh, juara bertahan selalu datang terlambat ke kantor. Juara bertahan dalam keluarga untuk ketahanan tak mandi. Nah ini kejuaraan kejuaraan yang kita menangkan tanpa kita sadari, seperti halnya saya baru saja mendapat predikat juara bertahan ke oon an oleh si petugas kata. Tak apalah yang penting ternyata baru kusadari aku pemegang rekor juara bertahan di hatinya selama  24 tahun,  sekaligus juga ternyata pernah selama 2 tahun berturut turut menyandang gelar juara di pehapein ( juara diberi harapan palsu).

Kejuaraan kejuaraan ini biasanya kita menangkan tanpa disadari dan hanyalah masalah waktu dan ketentuanNya kita bisa tau.

Kejuaraan ini memang ada yang menusuk, menyayat, sekaligus lucu dan menyenangkan serta memperkaya perjalanan panjang hidup.  Syaratnya adalah kebesaran dan kerendahan hati untuk mengakui untuk kemudian merubahnya atau mempertahankan gelar juaranya.  Meningkatkan atau menghapuskan predikat juaranya.   Berdasarkan tulisan ini juara bertahan apakah anda?

Karawang, 17 Agustus 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun