Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tidak Mampu Beradaptasi, Akibatkan Tulisan Kurang Diminati Orang

28 Juni 2017   19:39 Diperbarui: 29 Juni 2017   19:22 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah Kritik Diri
Ini adalah pengalaman pribadi saya selama menulis di Kompasiana. Pada awalnya saya merasa seakan semakin lama saya menulis disini bukannya semakin pintar malah semakin menyurut ke belakang. Saya mencoba melakukan evaluasi diri, mengapa hal tersebut bisa terjadi. Dimana letak kesalahannya? 

Selama berbulan-bulan saya lakukan introspeksi diri, baru saya menemukan kekurangan diri saya, yakni kurang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Konten tulisan saya berkisar tidak jauh jauh dari motivasi, yang berakibatkan menciptakan kejenuhan pada sebagian pembaca..

Sebagai gambaran, tahun lalu Admin mengumumkan bahwa sejak berdirinya Kompasiana nama saya termasuk rangking nomor 1 dalam pencapaian jumlah Headline. Tentu saja hal ini saya syukuri dan semakin menyemangati diri untuk menulis lebih baik. Tetapi ternyata usaha yang saya lakukan tidak tepat sasaran karena walaupun sudah berusaha untuk memperbaiki tata bahasa dan konten tulisan tetap saja semakin sepi pembaca. 

Sebagai bandingan, saya kutip dua alinea dari artikel yang di posting Admin tahun lalu.

Inilah Kompasianer dengan Jumlah Headline Terbanyak
 Siapa yang tidak kenal dengan sosok ini. Jika menyebut namanya, hampir tidak mungkin bagi Kompasianer untuk tidak mengetahui pria ini. Pria kelahiran Padang 21 Mei 1943 ini kerap menulis artikel inspiratif, berbau motivasi dan tidak jarang juga menulis citizen journalism. Tjiptadinata Effendi namanya. Tjiptadinata yang bergabung sejak 15 Oktober 2012 ini telah menulis 2.085 artikel! Bahkan 1.738 dari artikel yang ia tulis mendapatkan label pilihan redaksi dan menempati halaman depan Kompasiana. Dan 402 artikel lainnya telah menjadi headline. 

Perlu Bercermin Diri

Penulis National Best Seller Koq Tulisannya Sepi Pembaca? 

Begitu kira-kira kritik diri yang saya lakukan untuk introspeksi lebih mendalam. Mengapa dulu karya tulis saya yang diterbitkan oleh PT Elexmedia Komputindo laris manis dijual sedangkan kini baca gratis saja orang ogah? 

Padahal dulu,menurut saya buku yang bermuatan nilai-nilai psikologis lebih diminati masyarakat luas, walaupun dari sudut tata bahasa dan kualitas tulisan bisa jadi saja masih banyak kekurangannya disana sini. Jenis buku seperti ini, kalah dari sudut kualitas bahasa bila dibandingkan dengan karya tulis yang sarat dengan bahasa akademis dan tehnologi,tapi mampu memenangkan hati banyak orang.

Tapi ternyata disinilah letak kelemahan saya, yakni terpancing dengan gaya penulisan lama, sementara zaman sudah berubah. Siapapun tidak mungkin dapat mengubah keadaan kecuali melakukan perubahan pada diri sendiri.

Semoga tulisan ini dapat menjadi motivasi bagi para penulis lainnya agar jangan berhenti menulis lantaran tulisan kita tidak di Headline-kan  atau bahkan tidak di highlight kan. Karena hidup itu adalah proses pembelajaran diri tanpa batas waktu.


Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun