Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Potret Rumah Ibadah di Australia

26 Februari 2017   09:47 Diperbarui: 26 Februari 2017   10:06 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Rumah Ibadah .Bukan Hanya Semata Tempat Berdoa

Saat ini,kami sedang berada di lapangan terbuka,dilaman Gereja St.Mary ,yang berlokasi di daerah Whitford. Pastor Joe,asal Vietnam, hanya menyampaikan pesan singkat. Kalau biasanya kotbah membutuhkan waktu sekitar 15 menit,hari ini hanya satu menit. Dan memang Pastor Joe ternyata tidak bercanda,belum cukup satu menit,sudah diakhiri. Katanya ada kotbah ,yang lebih menarik dan bermanfaat ,daripada mendengarkan saya berbicara,yakni berkumpul bersama sama di lapangan ,untuk saling kenal dan bagi yang sudah kenal,akan semakin akrab. Karena kotbah terbaik itu adalah contoh nyata yang kita berikan.

Acara kebaktian ,siap 15 menit lebih cepat dari pada biasanya. Maka umat mulai berjalan menuju kelaman Gereja .Disana sudah menantikan puluhan orang yang melayani

.

foto bersama Vera, asal jakarta,seorang Voluntir yang aktif membantu di St,Mary /foto :dokumentasi pibadi
foto bersama Vera, asal jakarta,seorang Voluntir yang aktif membantu di St,Mary /foto :dokumentasi pibadi
Morning Tea Gratis

Ada morning tea gratis. Walaupun namanya morning tea,tapi jelas ada kopi,susu dan jus disini dan tidak lupa aneka ragam kue kue. Karena kemungkinan  umat belum sempat sarapan dirumah masing masing,maka sambil sarapan dan minum kopi dapat dimanfaatkan untuk saling mengobrol dan bersosialisasi.

Tidak ada acara minta minta sumbangan. Karena minuman dan kue kue,disumbangkan oleh umat dan yang melayani ,semuanya adalah voluntir..

mengisi buku tamu,/dokumentasi pribadi
mengisi buku tamu,/dokumentasi pribadi
Vera dan Noni Voluntir asal Indonesia

Ternyata ada setidaknya dua orang Voluntir asal Indonesia,yakni Vera dan Noni ,yang  berasal dari Jakarta dan sudah menetap di Western Australia. Maka sudah dapat dibayangkan,bila orang Indonesia saling ketemu di negeri orang,sibuk saling ngobrol.Tapi karena Vera dan Noni,harus melayani orang banyak,maka kami batasi diri dan berjanji akan ketemu lagi hari Rabu malam.

Semua voluntir tidak dibayar dan tidak mendapatkan fasilitas apapun.Semuanya dilakukan dengan ikhlas,bawa kue dan minuman, serta mempersiapkan segala  sesuatunya,demi untuk kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun