Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Portir Terminal 1B-Bandara Soetta Main Patok Rp20.000 per Potong

14 Oktober 2016   10:39 Diperbarui: 19 Oktober 2016   00:26 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keterangan foto: terminal 1 B -ruang antrian check ini di Counter Lion 251 menuju ke Padang, sepi Portir,karena pasang tarif semaunya

Mengangkat barang yang beratnya Cuma 10 -11 kilogram,apa sih susahnya.? Apalagi ada trolly yang tidak perlu bayar sewa seperti halnya diterminal bandara di Australia. Akan tetapi  berempati dengan  kondisi orang orang yang mencari makan sebagai Portir,maka setiap kali berangkat, selalu kami serahkan kepada Portir. Kami selalu membiasakan diri untuk bertanya :” Mas,bawa koper ini berapa biayanya mas?”  Kalau dijawab :”Ya.terserah ibu saja,” maka kami tidak pernah memberikan kurang dari Rp.30.000,-- hanya untuk dua potong koper pakaian yang beratnya hanya sekitar 10-11 kilogram.

Tapi pagi ini ,ketika kami turun dari taksi di Terminal 1 B dan  menyerahkan dua potong koper pakaian dan satu potong tas tangan yang beratnya Cuma 3 kg.,ternyata Portirnya pasang tariff :” Rp.60.000 ,- bu” Bahkan ketika istri saya mau membayar Rp.40.000,-- untuk total berat barang yang tidak lebih dari 25 kg. Portir ini tetap menolak,tidak mau mengangkatnya.

ket,fotoL mendorong dua koper dan satu tas tangan.ma dibayar Rp.40.000 oleh istri saya, ditolak oleh Portir. Hal kecil,tapi merusakkan image Bandara Sutta. Dok.pribadi
ket,fotoL mendorong dua koper dan satu tas tangan.ma dibayar Rp.40.000 oleh istri saya, ditolak oleh Portir. Hal kecil,tapi merusakkan image Bandara Sutta. Dok.pribadi
Dari Empati, Jadi Jengkel

Sudah lama saya tidak marah. Tapi pagi ini ,saya jadi sangat jengkel,menengok ulah Portir yang mematok tariff semaunya. Maka saya angkat barang dan jalan melenggang,karena memang tidak ada apa apanya ,angkat barang yang Cuma 10 kg, Sesudah barang saya angkat,baru si Portir teriak teriak,:” Yaa udah bu.. Rp.50.000.—aja”

Tapi saya tidak menengok dan tidak menjawab. Ternyata perlakuan seperti ini,bukan hanya kami yang alami,tapi juga beberapa penumpang lainnya. Sikap mereka ,telah mengubah,rasa empati para Penumpang menjadi perasaan jengkel . Sehingga  yang masuk mengantarkan barang kedalam hanya satu dua orang Portir ,yang tidak neko  neko. Sedangkan yang lainnya,mereka lebih senang mundar mandir,menanti penumpang ,yang mau bayar sepotong Rp.20.000,--

Rp.20.000 Tidak Banyak,Tapi Merusak Citra Bandara

Rp.20.000 bukanlah sebuah nominal yang patut dijadikan bahan bicara,tapi caranya yang tak ubahnya bagaikan preman memalak di pasar atau diterminal.dapat mengubah image bandara Internasional Sukarno Hatta ini,menjadi miring.Bila dibiarkan,maka bandara Sutta tidak ubahnya bagaikan di terminal bus.

Rata rata orang tidak keberatan membayar,tapi tidak untuk sebuah cara yang berbuat,seolah semua calon penumpang adalah orang yang gampang di bodoh bodohin. Rp.20.000 untuk tas tangan yang beratnya 3 Kg..sungguh keterlaluan!

Semoga hal kecil dan tampak sepele ini,mendapatkan perhatian dari Pengelola Portir di Bandara Sutta. Saya tidak tahu,apakah hanya terjadi di terminal 1 B saja,atau malah sudah menjalar ke terminal lainnya.Semoga ada tindakan dari instansi terkait,

Terminal 1 B .Bandara Sutta, 14 OKTOBER ,,2016

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun