Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Merayakan Natal di Tengah Keberagaman Suku Bangsa

24 Desember 2016   21:06 Diperbarui: 25 Desember 2016   16:40 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Natal Bersama Ribuan Warga Dunia, Sungguh Merupakan Kebahagiaaan Tersendiri

Saat ini kami sedang berada di tengah ribuan orang yang terdiri dari beragam suku bangsa di dunia. Walaupun masih satu jam lagi acara Natal di mulai tapi seluruh lapangan Gereja St.Mary yang berlokasi di Albion sudah penuh. Syukur kami masih mendapatkan tempat di barisan depan.

"All welcome" semua boleh datang, tidak harus beragama Katholik. Hanya syaratnya, setiap warga yang mau datang harus membawa kursi dan kelengkapan masing masing karena acara Carol in Christmas diselenggarakan di lapangan terbuka.

sudut lain dari lapangan St,Mary- foto Tjiptadinata effendi
sudut lain dari lapangan St,Mary- foto Tjiptadinata effendi
Karena masih lama lagi Misa di mulai, maka kesempatan yang ada kami manfaatkan untuk saling berkenalan dengan "tetangga" yang duduk bersebelahan. Di depan kami keluarga asal India dan campuran dengan Italia. Sementara di samping kiri ada keluarga dari Spanyol dan istrinya orang Australia. Ketemu juga Bu Leni asal dari Surabaya yang sudah menetap di sini sejak beberapa tahun lalu.

Ada  pria asal Lebanon dan beristrikan orang asal kamboja. Sungguh merupakan sebuah kebahagiaan yang melambungkan rasa syukur dapat merayakan natal bersama ribuan orang yang terdiri dari berbagai latar belakang negeri asal.

Sementara itu angin bertiup cukup kencang sehingga pohon Eucalyptus yang berdiri kokoh di halaman gereja ini tampak bergoyang goyang diterpa angin. Walaupun mentari masih belum meredupkan sinarnya, namun udara di sore ini mulai terasa dingin. Untung kami sudah menyediakan jaket dan langsung mengenakannya.

Keledai yang membawa. Dokumentasi pribadi
Keledai yang membawa. Dokumentasi pribadi
Tidak Ada Sekuriti

Sama sekali tidak tampak ada sekuriti yang mengamankan acara ini. Pikiran saya langsung menerawang ke negeri kita tercinta, ketika hadir dalam malam Natal semua tas dibuka dan diperiksa. Demi untuk menjaga keselamatan warga yang berniat datang untuk beribadah. Di sini semua terbuka untuk umum.

Panitia mengingatkan bahwa yang tidak beragama Katholik boleh duduk menonton saja sedangkan yang mau menerima berkat Natal sewaktu acara komuni boleh menuju kedepan dan menyilangkan kedua tangan didada sebagai syarat ia bersedia menerima berkat. Sementara yang beragama Katholik, sudah tidak perlu diberikan peringatan karena sudah memahami semua prosedure.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Pelepasan Merpati

Acara Natal dibuka dengan nyanyian Natal bersama dan diikuti dengan pelepasan 12 ekor merpati putih sebagai lambang perdamaian. Sesuai dengan tema Natal yang dikedepankan adalah "Pray for Peace and Unconditional Love" Berdoa untuk perdamaian dunia dan cinta kasih tanpa sekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun