Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ilmu Kehidupan, Tak Kalah Pentingnya dari Ilmu Pengetahuan

24 April 2017   16:17 Diperbarui: 25 April 2017   01:00 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengejar Ilmu Pengetahuan,Jangan Lupakan Ilmu Kehidupan

Ilmu pengetahuan adalah merupakan bekal  untuk dapat meraih kehidupan yang lebih baik. Karena bekerja keras dengan otot,hanya akan menciptakan semakin banyak pekerja kasar. Dan kita bersyukur Indonesia sudah melek huruf, walaupun kalau kita menengok dengan mata telanjang,masih banyak disudut sudut desa terpencil,anak anak yang belum tersentuh oleh belajar mengajar.

Untuk mencapai tingkat sarjana,minimal rata rata membutuhkan 16  tahun untuk duduk dibangku sekolah. Setahun di TK ,6 tahun di SD ,3 tahun di SMP dan 3 tahun di SMA.serta kalau otaknya encer dan rajin belajar, butuh 3 tahun untuk meraih gelar sarjana.  

Ilmu Kehidupan,Tidak Kalah Pentingnya dari Ilmu Pengetahuan

Saking terobsesinya,mengejar cita cita ,untuk menjadi sarjana,cukup banyak orang yang  melupakan dan mengabaikan Ilmu Kehidupan.Salah satunya adalah Gesture atau Sikap Tubuh. Padahal yang kelihatannya sepele ini, tidak kalah pentingnya dari keilmuan yang dikejar dan dipelajari. Bahkan dalam berbagai wawancara calon pekerja,banyak orang yang nilai rata ratanya mendapatkan nilai A ,bisa jadi gagal diterima,lantaran tidak menguasai body language.

Karena body language  merupakan cerminan dari kepribadian pemiliknya. Misalnya:

  • tidak berani melakukan eye contact dengan pewancara
  • meremas remas ujung jari
  • mata menatap liar,menunjukkan tidak adanya  rasa percaya diri
  • kepala menunduk,mengekspresikan ada sesuatu yang disembunyikan
  • duduk menyilangkan sebelah kaki diatas lutut,menunjukkan tidak santun
  • tersenyum senyum,tanpa alasan,mengekspresikan ketidak jujuran

Sikap tubuh seperti disebutkan diatas, hampir 100 persen, permohonan kerjanya akan ditolak .Setidaknya hal inilah yang telah saya terapkan ,ketika memimpin perusahaan .

Gesture Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Kita  bisa menyakiti dan melukai perasaan lawan bicara ,tanpa berkata apapun,melainkan hanya dengan sikap tubuh. Sebaliknya, kita bisa memilih,mengedepankan sikap tubuh,yang memberikan rasa dihargai,dihormati dan sikap penuh persahabatan .Seperti lirik lagi,:” Madu ditangan kananmu,racun ditangan kirimu,mana yang akan kau berikan kepada  lawan bicara””

Sikap yang bersahabat adalah dengan :

  • Menerima uluran tangan orang dengan antusias
  • Melakukan eye contact dengan santun
  • Menampilkan wajah cerita
  • Terhadap siapapun lawan bicara kita

Sikap Yang Menghina

  • Menyambut uluran tangan orang ,hanya dengan ujung jari ,seakan jijik
  • Sama sekali tidak memandang lawan bicara
  • Bahkan sambil menyalami,masih terus berbicara dengan orang lain
  • Menengok dengan pandangan mata melecehkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun