Kalau biasanya ada peribahasa mengatakan "Gajah bertarung lawan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah". Peribahasa ini mengandung pengertian bahwa apabila ada orang-orang berkedudukan tinggi berkelahi satu sama lain, maka yang menjadi korban adalah orang kecil, tapi ternyata yang terjadi di Australia justru kebalikannya. Gajah berperang melawan gajah, penduduk malahan mati kesenangan. Bayangkan, harga telur jumbo yang biasanya harga satu kotak berisi selusin telur harganya adalah berkisar $.4,50 -5.00, tapi kemarin kami beli hanya dengan harga $.2,15 di salah satu Supermarket yang lokasinya dekat dengan kediaman kami.
Pada awalnya saya berpikir, mungkin salah menempatkan harga, tapi ternyata ketika membayar di kasir memang harganya turun lebih dari 50 persen. Maka memanfaatkan "aji mumpung", kalau biasanya kami beli dua lusin, maka kali ini langsung borong 4 lusin karena total harga yang dibayarkan sama dengan seharga 2 lusin sebelumnya. Harga ini kalau dirupiahkan menjadi sekitar Rp.22.000 untuk 12 butir telur. Mungkin sama dengan harga telur di Jakarta.
Pagi ini ketika membaca di salah satu medsos, baru tahu bahwa telah terjadi perang antar sesama gajah. Untuk jelasnya, saya kutip seperlunya:
"The Australian egg industry lobby says major supermarkets have 'ignited a price war' by slashing egg prices in a move it says endorses caged over free range."
Egg Farmers Australia chief executive officer John Dunn said major supermarkets Woolworths, Coles and Aldi have dropped prices of eggs in their stores by up to 40 cents per carton in recent weeks."
Yang dapat diterjemahkan secara bebas "Pihak produsen telur di Australia mengatakan beberapa Supermarket Raksasa seperti Woolworths, Coles dan Aldi telah melakukan perang harga, dengan menurunkan harga telur yang mereka sebut sebagai mendukung telur ayam kandang ketimbang telur 'free range'Â dari ayam yang dibiarkan berkeliaran bebas. Sejak minggu belakangan harga telur diturunkan hingga separuh harga. (Sumber: www.abc.net.au)
Catatan tambahan:
Disini bukan hanya harga telur dan kebutuhan pokok lainnya yang bisa berbeda harga, tapi harga BBM juga berbeda antara satu Pompa Bensin dengan lainnya. Malahan hanya dalam jarak yang hanya terpaut 1 atau 2 Km, harga bisa terpaut 5 hingga 10 Sen per liternya karena bahan bakar minyak tidak dimonopoli oleh satu instansi seperti Pertamina di Indonesia.
Tjiptadinata Effendi