Dulu Jakarta Mendapatkan Sumpah Serapah, Kini Mendadak Semua Merasa Memilikinya
Lagu lama yang sudah sangat hafal di telinga ibarat kaset rusak yang dipaksa putar ulang ratusan kali adalah :" Jakarta itu langgananan banjir, Jakarta itu kumuh,Jakarta itu macet jakarta itu kota maksiat Jakarta lebih kejam dari ibu tiri. Kesimpulan lirik lagunya adalah :"Jakarta itu brengsek!"
Tapi mendadak tahun ini, terjadi suatu perubahan yang sangat drastis. Jakarta yang selama ini di timpuk dengan sumpah serapah dan dikutuki, mendadak semua orang merasa memiliki kota ini. Tentu saja perubahan paradigma ini, patut disambut dengan berbesar hati,karena memang sesungguhnya, Jakarta bukan hanya milik warga DKI atau orang orang yang memegang KTP DKI, tapi milik bangsa Indonesia.
Menilai Jakarta, tentu jangan mengunakan kaca mata abu abu, apalagi sampai menengoknya dengan menggunakan kaca mata hitam. Karena apa yang tampak,bukanlah kondisi sesungguhnya, melainkan  semua berubah warna menjadi hitam atau abu abu.
Menilai keindahan sebuah kota, tentu tidak dapat dengan melihat dari satu sisi saja. Melainkan mencakup banyak hal. Setiap ibu kota sudah pasti memiliki daya tarik tersendiri. seperti Paris dengan Menara Eiffel nya, Kairo dengan Piramida atau Beijing dengan Great Wall ataupun New York dengan patung Libertynya. Namun bangunan bangunan yang berfungsi sebagai ikon dari sebuah negara, tidak cukup untuk membuat kita betah berlama lama.Â
Karena ada banyak faktor yang suka ataupun tidak,harus diperhitungkan,antara lain kebutuhan hidup kita. Jakarta Macet, Banjir dan Semrawut Benar, Jakarta macet, siapapun takkan dapat membantahnya. Tapi bagi yang sudah pernah berkunjung ke Bangkok ataupun Kairo, atau di Athena, pasti menyadari bahwa kemacetan disana ,jauh lebih parah dan semrawut, dibandingkan dengan Jakarta. Begitu juga dengan transportasi. Satu satunya ibu kota negara yang menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang dapat disesuaikan dengan kantong masing masing adalah Jakarta.
Yang Brengsek Itu Hanya Sebagian Manusianya
Yang brengsek itu hanya sebagian manusianya, yakni yang mengarong uang yang seharusnya dapat digunakan untuk membangun infrastruktur dan pembangunan rumah sakit ,serta sarana transportasi ,untuk memperkaya dirinya atau kelompoknya.