Dibalik Gemerlapnya Mangga Dua Mall,Ada Kisah Kisah Sedih Tersembunyi
Bagi yang sudah pernah berkunjung  ke Mangga Dua Mall, tentu sudah menyaksikan  kondisi Mall yang dapat dikatakan cukup gemerlapan. Bersih ,apik dan tertata dengan baik. Disamping pertokoan elektronik yang berjejer, tentu tidak ketinggalan toko toko souvenir dan beragam jenis pakaian . Rata rata penampilan karyawannya necis dan apik,sehingga tidak jarang, para pengunjung,ragu ,mana yang Boss dan mana yang karyawan. Tidak jarang pakaian dan penampilan karyawan,jauh lebih mantap, di   bandingkan dengan boss nya.
Dari sudut penampilan,semua tampak oke oke saja, Â Â bahkan terkesan :"wah" tetapi seperti kata pribahasa ,:" Jangan menilai buku dari hanya membaca judulnya" .Ternyata pribahasa tersebut benar adanya. Karena bilamana menengok penampilan karyawan ok banget gitu,rasanya dalam alam pikiran ,terbayang gaji mereka akan berkisar antara 2 atau 3 jutaan rupiah perbulan.Tetapi ternyata dugaan tersebut meleset jauh.
Hari ini ,sementara menunggu laptop di perbaiki dan sekaligus menganti chasing HP yang benyok,karena terbanting kelantai,maka kami isi dengan ngobrol sana sini. Salah satu yang aktif bercerita adalah Melly,anak Bogor. Mengaku gajinya ,hanya 800 Â ribu rupiah.walaupun sudah tiga tahun berkerja disana. Tapi ia sama sekali tidak menyalahi Boss nya,karena menurut Melly, keuntungan toko sangat kecil,akibat persaingan sangat ketat. "Kalau dulu,keuntungan jual HP ,bisa mencapai 50 ribuan rupiah Om,tapi kini 10 ribu hingga 15 ribuan rupiah saja.Apalagi kalau cuma jual asesoris,paling banter 5 ribuan. Kalau kita tidak jual.,tetangga akan menjualnya" curhat Melly,yang sudah dipercayai oleh boss nya memegang satu toko.
Ada empat toko Boss nya disana ,yang hanya ditengok sesekali dan semuanya dipercayakan kepada karyawannya,antara lain kepada Melly, Sisca dan Efi.yang rata rata gaji mereka dibawah satu juta rupiah.
"Untuk bayar kost ,500 ribu perbulan.Kami makan siang cuma seadanya,tidak jarang cuma makan tempe atau pisang goreng dan ditutup dengan segelas air" kisah Melly. Kami hanya mampu sekali dalam 3 bulan pulang kampung, Karena masih harus kirim uang ke kampung,guna membantu orang tua,yang sudah tidak lagi bekerja"
Pingsan di Toko
Melly bercerita,kemairin sempat pingsan di toko dan dibawa boss ke dokter,Menurut dokter,,ia kekurangan gizi dan kurang istirahat. Tapi mau istirahat gimana Om?" katanya dengan mata berkaca kaca,
Kami yang mendengar,jadi tidak tegaan.Yang dapat kami lakukan hanyalah mengajak mereka makan siang ala kadarnya di sana
Kisah ini,memang sama sekali bukan kisah spektakuler,karena ada jutaan orang diluar sana,yang hidupnya ,jauh lebih menderita, Tapi setidaknya menjadi masukkan bagi kita,bahwa kita tidak dapat menilai orang dari tampilannya. Buktinya,kalau menengok tampilan mereka bertiga,mungkin kita akan menyangka gaji mereka 3 jutaan,ternyata cuma 800 ribuan sebulan.Artinya kurang dari 30 ribuan sehari. ! Saya bayar parkir saja setiap hari di apartement 20 ribu ,belum termasuk parkir ditempat lainnya.
Kisah mereka ini, setidaknya menjadi alaram bagi diri saya sendiri, agar jangan pernah berkeluh kesah, karena orang yang gajinya cuma 800 ribu rupiah sebulan,masih bisa bersyukur.masa kita tidak bisa?
Semoga ada manfaatnya,untuk dijadikan renungan diri,
Tjiptadinata Effendi