Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Ikut Melestarikan Kesenjangan Sosial

2 Agustus 2017   08:41 Diperbarui: 2 Agustus 2017   18:09 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://depositphotos.com

Kesenjangan Sosial Terjadi Dalam Setiap Ruang Hidup Bermasyarakat
Kesenjangan sosial adalah ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat kita,dalam berbagai  sektor kehidupan. Untuk menemukan contoh secara aktual.tidak perlu repot repot berselancar di internet atau bertanya kepada mbah Google. Karena setiap hari pasti akan ditemui .Entah didalam perjalanan,maupun dikantor atau ditempat kita bekerja. Atau boleh dicoba mempraktikannya sendiri. 

Datanglah ke salah satu bank dengan berpakaian rapi ,lengkap dengan dasi dan jas,pasti akan diterima dengan sangat hormat. Begitu masuk, dibukakan pintu dan mendapatkan ucapan selamat pagi dan diantarkan keruang Prioritas atau VIP. Baru saja sesaat duduk,sudah langsung ditawarin :" Maaf,bapak mau disediakan kopi atau capucinno? oleh si mbak dengan wajah ceria.

Tapi cobalah datang dengan pakaian lusuh ,dijamin tidak akan mendapatkan layanan seperti itu. Bahkan mungkin dibentak sekuriti. "Hei anda mau kemana? Nyelonong nyelong saja. !" Tapi belakangan tanpa pakai jas, kami juga tetap diterima dengan sangat hormat, karena ditangan kami ada Kartu PRIORITAS dari bank bersangkutan. Ini cuma salah satu contoh kesenjangan sosial yang  pernah saya alami sendiri.

Datang Bertamu Kerumah Kerabat
Datang bertamu kerumah salah satu kerabat ataupun teman dengan mengendarai mobil bagus dan menenteng buah tangan.maka akan disambut dipintu pagar. Sambil dengan ceria disapa:" Aduh..koq repot repot bawa bawa segala. Sudah mau berkunjung saja kami sudah sangat senang" ujar tuan rumah. Cobalah datang dengan naik ojek dengan pakaian lusuh.Tengoklah apakah akan disambut dengan cara yang sama? Hmmm...hal ini bukanlah hasil imaginasi, tapi sekali lagi merupakan bagian dari biografi pribadi kami. Ketika hidup sengsara,hanya diterima dipintu pagar dan yang menerima adalah Pembantu. Dengan pesan :"Maaf ,tuan dan nyonya tidak dirumah"

Contoh lain

"Maaf ,tinggal di mana pak?"  tanya salah satu kenalan
"Di Pasar Tanah Kongsi pak" jawab saya. Reaksi yang diterima adalah wajah yang cengar cengir dan kening berkerut ,serta ucapan :" Pasar Tanah Kongsi ? kan pasar kumuh?',sambil memperlihatkan tampang seakan ngeri mendengarnya.Tapi dibelakang hari,ketika saya menjawab:"Tinggal di Komplek Wisma Indah I " Langsung kenalan yang sama, tapi memberikan reaksi berbeda total ."Wah,kapan  kapan boleh dong,saya main kesana?"

Berbelanja
Suatu hari saya lagi jalan santai sama istri. Jadi ya, pakai kaos dan sandal. Terus karena lewat disalah satu toko,iseng iseng singgah. Pelayan tampaknya lagi sibuk melayani sepasang suami istri yang tampil gaya dan elegan. Dilayani dengan senyum manis dan ramah. Tapi tiba giliran kami, Si Mbak  tersebut memandang dari atas kebawah, seakan mau menilai .Nada dan intonansi bertanya pun ganti irama, wajah cerianya si mbak cantik, terus berubah. Bahkan ketika saya menanyakan harga sebuah pulpen yang ada dietalage,bukannya memperlihatkan,malah menjawab:" itu pulpen mahal ,kalau yang murah ini 10 ribu rupiah" jawab si Mbak.

Ketika Lagi Bokek

Ketika lagi bokek dan berbelanja di toko, uang kurang 5 ribu rupiah saja, barang tidak boleh dibawa, walaupun Pemilik  toko masih ada hubungan kekeluargaan. Tapi ketika datang dengan sedan mulus,maka layanan luar biasa. "Bawa saja dulu Om.Masalah uang gampang tuh. Mari saya tolong antarkan barangnya ke mobli Om"..Aduh manisnya lagi.

Kenapa Kesenjangan Ini Dilestarikan?
Secara pribadi,karena sudah mengalami berkali kali kesenjangan perlakuan,maka kami mulai dengan diri sendiri. Pembantu dan sopir pribadi ,tidak makan didapur,melainkan duduk dimeja makan,dimana kami juga makan disana. Mereka tidak dikasih piring dan gelas plastik,tapi menggunakan piring Melamine yang sama seperti kami gunakan.
Menyalami sekuriti ,mengucapkan terima kasih kepada Cleaning Service dan memperlakukan semua orang sama. Yuk,sama sama kita hentikan kesenjangan sosial ini. Karena kalau dibiarkan berlanjut,apalagi dilestarikan,akan berpotensial menyebabkan terjadinya rasa sakit hati dan kebencian. Kesenjangan sosial menciptakan gap atau jurang pemisah,antara masyarakat :"high class" dan masyarakat :"middle low". Antara orang orang "terhormat" dengan  "rakyat jelata".

Kita Dapat Menyembatani Kesenjangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun