Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayo, Mikir UN (3-4)

3 Mei 2016   10:00 Diperbarui: 3 Mei 2016   10:02 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UN hampir tiba! Tenang.

Bagaimana, bagaimana? Ada perkembangan diri kan usai mempersiapkan langkah-langkah yang lalu? Yak, bagi yang sudah bertahan terus karena kalian berarti sudah dalam kesewajaran langkah. Bagi yag belum, masih ada sisa waktu untuk menyusul yang sudah. 

Ingat, UN bukan hantu, bukan hal yang menyebabkan kalian kiamat, bukan menjadi batas akhir sebauh perjalanan. TETAPI JUGA, jangan pernah meremeh-temehkan apalagi menganggap semuanya sandiwara. 

UN (blog.ruangguru.com) 

Bagi yang sudah kalian tata sampai detik ini seharusnya menjadi peluang besar untuk MERINDUKAN UN sebagai sebuah tantangan. Yah, tantangan jika kalian layak untuk mengikuti UN dengan segala kewibawaan diri kalian dalam menghadapinya. 

Jadi, dilangkah ketiga ini, saya, guru dan orang tua, sudah melihat KECERIAAN kalian dalam menghadapi UN tersebut. Bukan malah melihat kusutnya wajah, bingungnya hati, apalagi gelisahnya diri karena merasa salah. Jangan, kalian kini sudah ready sekarang, maka RINDUKAN UN dengan segala kekuatan yang telah kalian ihtiari selama ini.

Dari beberapa interaksi dengan anak kelas 9, pun tengak-tengok postingan akun FB yang dipunya (juga twitter dan instagram), saya harus banyak-banyak bersyukur. Indikasi jika telah terjadi ketenangan dan kesiapan batin tergambar di sana. Yus, stabilkan terus kondisi yang ada ini, kalau perlu semakin sempurnakan. 

Nilainya bukan hanya untuk menghadapi UN saja, tetapi bisa jadi menjadi pondasi untuk melangkah ke perubahan hidup di jenjang selanjutnya. Salut!

Saran saya selanjutnya, yaitu :
1. Mulai fokus pada menjaga kesehatan. Mulai dari menata pola makan sampai gerak badan. Yang biasanya berlatih, sepak bola, volly atau futsal, dan lain-lain hati-hati terjadi insiden. Karena akan berakibat fatal jika insiden itu mengganggu nantiya.
2. Banyak-banyak berdiskusi dengan guru, tentang soal-soal ataupun masalah-masalah yang mungkin perlu didiskusikan.

Langkah ini menandakan proses kalian menuju UN sudah mencapai 70an persen. Pesan penting saya, teruskan banyak berdoa dan meminta doa. 

Ayo, UN sudah sampai perbatasan waktu, sebentar lagi akan bertandang menemui kalian. Sambut ia laksana tamu besar yang patut untuk kalian hargai dengan KETENANGAN, OPTIMISME, KECERIAAN, dan KEJUJURAN. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun