Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Belajar Kebersamaan dari Pesta Olahraga Persemakmuran Gold Coast

5 April 2018   15:27 Diperbarui: 8 April 2018   17:21 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: sportingnews.com/au

Warna warni yang spektakuler dipertontonkan di ajang peresmian Pesta Olahraga Persemakmuran (Commonwealth Games) yang berlangsung di Stadion Carrara, Gold Coast, Australia, Rabu (4/4/2018). Negara benua itu kini terpilih menjadi tuan rumah untuk kelima kalinya setelah berhasil menyingkirkan lima pesaing lain seperti Kanada, Nigeria, Tobago, Walles dan Selandia Baru.

Pesta Olahraga Persemakmuran yang akan memperebutkan 275 medali emas itu, secara resmi dibuka oleh Pangeran Wales yang mewakili Ratu Persemakmuran. Sedikitnya 4.500 atlit dari 71 negara-negara persemakmuran atau negara-negara bekas jajahan Inggris akan berkompetisi selama 11 hari di Gold Coast, Australia.

sumber foto: foxnews.com
sumber foto: foxnews.com
Upacara pembukaan yang mengusung tema alam yang mengedepankan ciri khas penduduk pribumi "Aburigin," membuat dunia berdecak kagum untuk menyaksikan sebuah hajat yang memadukan berbagai cita rasa yang disatukan dalam balutan kebersamaan yang erat.  

***

Pesta olahraga ini, pertama kali berlangsung di Kanada pada tahun 1930 dan dihelat secara bergantian setiap empat tahun sekali di negara-negara anggota Persemakmuran Inggris.

Publik sangat maklum kalau latar belakang diselenggarakannya Commonwealth Games mengacu pada faktor sejarah kolonialisme. Bersatu dalam berbagai cabang olahraga untuk membangun bersama, bahkan Inggris sebagai negara yang menjajah, ikut serta dan menjadi tonggak utama berlangsungnya hajat tersebut.

Hal itulah yang menjadikan Commonwealth Games begitu spesial dan terkesan akrab dalam berkompetisi yang walau pun masih tetap terjadi cacat celah yang membuat dunia internasional mencibir bahkan protes keras terhadap negara tuan rumah.

Sumber Foto: The Telegraph
Sumber Foto: The Telegraph
***

Indoesia pernah memprakarsai hajat bersama dalam bentuk lain yaitu Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung yang terselenggara atas dasar persamaan nasib sebagai korban kolonialisme untuk bersama-sama bangkit memadukan kekuatan menentang apa jua bentuk penjajahan di muka bumi.

Apapun hajat bangsa dan negara perlu mengedepankan kebersamaan tanpa harus memarginalkan kelompok tertentu, apalagi itu kelompok minoritas karena sesuatu yang besar tercipta dari yang kecil, dan yang kecil mampu bertahan karena ada jaminan perlindungan dari yang besar.(*)

Aburigin Dance. (Habari Cloud)
Aburigin Dance. (Habari Cloud)
Sekadar berbagi untuk kebersamaan yang utuh.

KL:05042018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun