Mohon tunggu...
Thommy Djun
Thommy Djun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Komunikasi Lingkungan Pada Budaya Priangan "Nyacar Lembur"

15 September 2017   01:49 Diperbarui: 15 September 2017   02:48 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paper Oleh: Aat Ruchiat Nugraha dan Iriana Bakti (Dosen Program Studi Hubungan Masyarakat Fikom Unpad)

Pendahuluan

Kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian budaya sangatlah menarik bagi para pelaku penggiat budaya dan lingkungan, maupun praktisi komunikasi. Hal ini diakibatkan oleh menurunnya nilai-nilai kearifan lokal yang menjaga kelestarian alam beserta isinya. Pada saat ini terkhususnya para generasi muda, seringkalilah menyepelehkan informasi yang bersangkutan dengan pelestarian lingkungan. Ternyata hal itu sangatlah berdampak penting bagi kehidupan. Para generasi muda lebih senang kepada hal yang berbau modern dengan segala kemudahan, walaupun tidak sedikit membawa dampak negatif. Kurangnya informasi mengenai kearifan lokal juga disebabkan oleh kurangnya informasi yang diberikan para pelaku dan keturunan yang memegang teguh nilai kearifan. Oleh sebab itu dibutuhkanlah sebuah media khusus untuk menyebarkan informasi kepada generasi selanjutnya. Dengan kemudahan akses yang diberikan saat ini, komunikasi tentang lingkungan juga mengalami perubahan. Setelah mengalami perubahan itu, tidaklah jarang pemikiran kritis datang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kita sehari-hari. Komunikasi memberikan kontribusi untuk memunculkan isu-isu, maupun solusi dan inovasi yang ditawarkan kepada publik agar dapat muncul ke permukaan sehingga diketahui oleh masyarakat.

Oleh karena itu media menjadi salah satu proses penyampaian solusi mengenai lingkungan. Media dapat menjadi wadah atau sarana untuk menyebarkan dan menumbuhkan kesadaran pada masyarakat mengenai lingkungan. Media massa juga dapat menjadi senjata yang ampuh untuk menyebarluaskan informasi di berbagai lapisan masyarakat. Isu yang diberitakan ataupun disiarkan melalui media massa dapat menjadi isu yang strategis karena akan diperbincangkan atau menjadi perhatian publik. Untuk mengetahui bagaimana keberadaan isu yang diberitakan di media massa, maka teori yang dapat menggambarkan situasi seperti ini adalah Agenda Setting Theory yang berasumsi bahwa media mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi persepsi khalayak mengenai sebuah isu yang dianggap penting oleh khalayak. Di dalam teori ini ada tiga agenda didalamnya yaitu agenda media, agenda publik, dan agenda pemerintah/kebijakan. Media menjadi mediator antara publik dan pemerintah.

Jika dikaitkan dengan keadaan saat ini yang mana menurunnya kesadaran warga negara Indonesia akan pentingnya mengenai isu lingkungan. Di mana dari hari ke hari keadaan potensi lingkungan semakin tidak berkualitas, maka diperlukan sebuah gerakan penyebaran informasi yang dikemas dalam bentuk pemberitaan yang memenuhi etika jurnalistik. Sumber daya alam yang terus menerus terkuras oleh manusia, suatu saat akan habis jika tidak dilestarikan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melalui tampilan pagelaran budaya tentang pelestarian lingkungan. Kegiatan ini akan dilakukan oleh suatu komunitas pecinta lingkungan. Hal tersebut dapat memberikan gambaran informasi mengenai pentingnya keberlangsungan pelestarian lingkungan dimasa yang akan datang.

Pagelaran Nyacar lembur yang berupa Seni Drama Tari akan menjadi lebih efektif lagi apabila dikemas dalam sebuah informasi dalam bentuk berita sebagai media publikasi dan bahkan sarana kampanye pelestarian lingkungan. Melalui pemberitaan di media massa maka khalayak akan mendapatkan penjelasan mengenai upaya pelestarian lingkungan yang dikaitkan dengan budaya karena dapat membaca tulisan informasi, gambar bahkan videonya secara empiris dan dapat diulang kembali apabila membutuhkannya kembali. Dengan adanya pemberitaan isu-isu mengenai lingkungan di media massa, setidaknya akan memberikan efek kepada masyarakat yang membaca, menonton, atau mendengar.

Tujuan penulisan makalah adalah untuk mengetahui fungsi budaya yang berbasiskan kearifan lokal dapat menjaga kelestarian lingkungan yang terdapat dalam Pemberitaan Media Massa Cetak Lokal dan aplikasi nya dalam mengubah atau meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-harinya.

Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi. Teknik pengumpulan data berdasarkan data non human resources yang berupa dokumen, foto dan bahan-bahan lainnya yang menunjang pada penelitian seperti data statistic, berita di media massa cetak, dan sebagainya. Menggunakan model bahan tulisan tidak meminta banyak biaya, hanya memerlukan waktu untuk mempelajarinya. Banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari bahan tulisan bila dianalisis dengan cermat yang berguna bagi penelitian yang dijalankan.

Pembahasan

Tradisi "Nyacar Lembur" menceritakan tentang kepedulian masyarakat priangan mengenai kelestarian lingkungan yang memadukan unsur budaya dan seni. Bentuk pagelaran yang ditampilkan adalah sebuah tarian yang dilakukan oleh 3 orang perempuan yang sebagai simbol sumber air. Di mana para penari tersebut menggunakan ornament dan kostum tarian yang dilengkapi dengan kelebat kain warna putih menggambarkan kesucian air, warna hitam menggambarkan tanah, dan warna merah menggambarkan udara. Tradisi "Nyacar Lembur" merupakan suatu budaya priangan yang ingin menyampaikan dan menciptakan kepekaan masyarakat terhadap kelestarian lingkungan sekitar. Melalui pagelaran Nyacar Lembur potensi-potensi bencana lingkungan seperti kebakaran hutan, banjir, longsor, kekeringan, dan lain sebagainya dapat diminimalisir oleh masyarakat, apabila memahami apa yang disampaikan dalam setiap gerakan prosesi pagelaran Nyacar Lembur. Melalui pagelaran Nyacar Lembur masyarakat yang melihat secara langsung maupun dari hasil pemberitaan di media massa diharapkan dapat meningkatkan kemelekan dan kepekaan terhadap budaya dan lingkungan dalam upaya menangani berbagai permasalahan di lingkungan sosial ataupun ekologis. Melalui pemberitaan di media massa, setidaknya budaya Nyacar Lembur dapat diterapkan oleh masyarakat yang membacanya, melalui tradisi menjaga, merawat, dan memelihara lingkungan alam sekitar yang sifatnya terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun