Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"The Power of Mahasiswa"

14 September 2018   07:43 Diperbarui: 14 September 2018   14:11 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber LPM Institute

 Catatan Budaya Thamrin Dahlan

Akhir akhir ini kosa kata The Power Of Emak Emak semakin populer ketika Calon Wakil Presiden Sandiaga Shalahudin Uno menyapa kaum hawa di KPU  pada saat pendaftaran Pilpres 2019.  

Populasi Emak emak di negeri ini memang melebihi kaum pria seperti juga terjadi di negeri lain. Berdasarkan catatan statistik BPS tampaknya Usia Harapan Hidup (UHH) ibu rumah tangga lebih panjang dibanding bapak bapak pekerja. Analisa  : sebagian besar emak emak lebih banyak bergerak antara pasar tradisional, dapur dan sumur sehingga terhindar dari resiko musibah di jalanan. 

Kali ini awak tak ingin membahas the power of emak emak tetapi mohon izin meneliisik gaya hidup pada kaum muda terutama  mahasiswa. Sesungguhnya di negara ini terdapat satu kekuatan penggerak perubahan luar biasa dari  kampus perguruan tinggi negeri dan swasta. Itulah The Power Of Mahasiswa Mahasiswi berdasarkan perjalanan  sejarah demokrasi.

Mari sejenak membaca perjuangan  kaum muda berstatus mahasiswa atau mantan mahasiswa.  Adam Malik dan kawan kawan pemuda dizaman revolusi setengah memaksa Bung Karno dan Bung Hatta untuk mengumumkan Kemerdekaan Republik Indonesia. Fakta Jum'at 17 Agustus 1945  Proklamasi diumumkan keseluruh dunia, Indonesia Merdeka.

Jauh sebelumnya para pemuda di tahun 1908 mendirikan organisasi pemoeda sebagai cikal bakal kebangkitan nasional di gagas  intelektual muda. Tahun 1928 pada zaman penjajahan Belanda, tanpa rasa takut pemuda mengangkat sumpah.  Sumpah Pemuda berisikan keberanian mengatakan satu nusa satu bangsa dan satu bahasa. 

Demikian juga demonstrasi di tahun 1966 dan tahun tahun setelahnya ketika mahasiswa  turun kejalan dalam kesatuan organisasi HMI dan lain lain menuntut perbaikan nasib rakyat. 

Puncak peran mahasiswa dalam menegakkan demokrasi berdasarkan Pancasila  terjadi tahun 1998.  Kala itu mahasiswa mahasiswi menduduki gedung (DPRRI) bundar senayan. Mereka mengancam tidak akan pulang kerumah sebelum  Presiden Soeharto turun tahta.  Kekuatan mahasiswa berhasil,  Presiden Soeharto lengser dari pemerintahan yang telah diduduki selama 32 tahun. 

Bukan menafikkan peran TNI dan Anggota MPR / DPR secara konstitusional membela rakyat namun dalam kenyataan peran mahasiswa lebih bermakna membela rakyat.  Mahasiswa walau berbeda zaman tetap saja memiliki sikap idealis dan berjiwa heroik . Siapapun dengan kekuasaan apapun  tidak akan bisa membungkam suara mahasiswa.

Terkait dengan posisi pemuda dalam hal ini mahasiswa/i  ada sedikit joke beredar di kampus  dikaitkan dengan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Begini ;

Kampus : Mahasiswa takut sama dosen
Fakultas : Dosen takut sama dekan
Universitas : Dekan takut sama rektor
Kementerian : Rektor takut sama mendiknas
Istana : Mendiknas takut sama presiden
Jalanan : Presiden takut sama mahasiswa ( peristiwa tahun 1998)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun