Sigli – 10 MI yang tergabung dalam Gugus 02 Grong-grong Kabupaten Pidie, mulai hari ini mengikuti pelatihan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) secara mandiri di aula Kemenag Pidie. Kegiatan yang dibuka oleh Kasubbag TU Kemenag Pidie, Drs. H. Abdullah AR, M.Pd tersebut sejak 4 hari lalu (28-31 Juli 2015).
Selama empat hari, peserta diberi pemahaman menyeluruh tentang pembelajaran aktif yang diterapkan pada jenjang SD/MI terutama dengan adanya kebijakan pemerintah Aceh untuk penerapan Kurikulum 2013. Selain itu dalam kegiatan pelatihan ini peserta juga akan mendalami tentang mengelola pembelajaran secara efektif, melayani perbedaan individu dalam pembelajaran, pertanyaan tingkat tinggi, penialain autentik, gender di sekolah, literasi lintas kurikulum dan melakukan praktik langsung pembelajaran selama setengah hari di sekolah yang terpilih.
Dalam sambutannya Kasubbag TU Kemenag beberapa waktu lalu mengharapkan guru dapat menjadi guru yang profesional, “Dengan mengikuti pelatihan dan mendapatkan banyak ilmu serta metode pembelajaran yang baru, kami berharap guru-guru kita akan semakin profesional dalam melakukan proses pembelajaran dengan metode yang bervariasi sehingga menghasilkan lulusan yang cerdas dan berakhlak mulia,” kata Abdullah. “Materi yang banyak tanpa ada metode yang baik juga tidak akan menghasilkan siswa yang cerdas. Seorang guru harus mempunyai semangat, karena semangat guru merupakan semangat kenabian dan guru harus trasfer knowledge sebagai tabungan akhirat,” jelanya lagi.
Kegiatan yang dipandu oleh fasilitator daerah (Fasda) USAID PRIORITAS tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran di madrasah terutama di Gugus Grong-grong, “Untuk mendiseminasikan modul pelatihan ini, kami membantu menyediakan tenaga Fasda yang berasal dari Kabupaten Pidie, sedangkan biaya lain seperti konsumsi dan transportasi peserta ditanggung secara mandiri oleh madrasah,” ungkap Mashadi koordinator USAID PRIORITAS Kabupaten Pidie. “Karena pelatihan ini merupakan komitmen dan keinginan para guru serta kepala madrasah secara mandiri, maka kami yakin pelatihan ini telah menjadi sarana yang bermanfaat bagi para pendidik untuk dapat menerapkan model baru dalam pembelajaran di madrasah mereka,” kata Mashadi.