Mohon tunggu...
Teuku Meldi
Teuku Meldi Mohon Tunggu... -

Pemerhati Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagi Guru, Kreatif Tidak Harus Mahal

23 November 2015   11:27 Diperbarui: 23 November 2015   12:24 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

REDELONG – Dalam pembelajaran, guru didorong untuk lebih kreatif dan memberikan materi yang tidak membosankan bagi siswa. Guru sangat memerlukan metode dan teknik-teknik baru dalam mengajar, termasuk mencari dan menciptakan media pembelajaran yang sederhana serta mudah dimengerti oleh siswa. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bener Meriah, Darwin MH, saat menutup kegiatan Diseminasi Pelatihan Praktik yang Baik jenjang SD di SMAN 1 Bukit dua minggu lalu (9/11).

“Harapan saya dengan pelatihan ini lebih banyak guru kreatif dan mempunyai satu visi untuk maju secara bersama sehingga semua sekolah memiliki kemampuan yang sama dengan sekolah mitra USAID PRIORITAS,’ harap Darwin. “Kreatif tidak harus mahal, tapi dapat memanfaatkan lingkungan di sekitar sekolah dan barang bekas sebagai media pembelajaran,” lanjutnya.

Selama 4 hari, sebanyak 144 guru SD dari UPTD Permata, Syiah Utama dan Pintu Rime Gayo tersebut telah mendalami materi-materi diantaranya tentang Mengelola Pembelajaran secara Efektif, Melayani Perbedaan Individu dalam Pembelajaran, Pertanyaan Tingkat Tinggi, Penialain Autentik, Gender di Sekolah, Literasi Lintas Kurikulum dan melakukan praktik langsung pembelajaran selama setengah hari di sekolah yang terpilih.

“Tahun ini kami telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 200 juta untuk pelaksanaan diseminasi, dan tahun 2016 kami telah alokasikan untuk diseminasi Modul 3 dan budaya baca di sekolah” kata Darwin.

Salah seorang peserta ungkapkan pentingnya praktik langsung ke sekolah yang merupakan bagian dari pelatihan tersebut, “Ada yang unik dari pelatihan ini, yaitu kita langsung melakukan praktik ke sekolah untuk mengaplikasi ilmu yang kita peroleh saat pelatihan,” kata Heni Marlina, guru SDN Musara Gayo. Dalam pelatihan tersebut USAID PRIORITAS membantu menyediakan modul dan tenaga fasilitator, sedangkan biaya lain seperti konsumsi dan transportasi peserta ditanggung oleh pemerintah daerah. “Kami berharap hasil pelatihan ini dapat dikembangkan oleh guru sekembalinya ke sekolah,” kata Muthmainnah koordinator USAID PRIORITAS Kabupaten Bener Meriah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun