Mohon tunggu...
Mania Telo
Mania Telo Mohon Tunggu... swasta -

@ManiaTelo : Mengamati kondisi sosial,politik & sejarah dari sejak tahun 1991

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Meningkatkan Nilai Rupiah terhadap US Dollar dengan Kerusuhan?

21 Agustus 2013   19:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:00 2180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini guyonan yang membuat hati "ketar-ketir" atau was-was,bayangan kerusuhan Mei 1998 langsung didepan mata ; Guyonan itu akibat ada yang bertanya,"Bagaimana meningkatkan Nilai Rupiah terhadap US Dollar?" . Seperti diketahui pergerakan nilai Rupiah terhadap US Dollar sangat mengkhawatirkan dalam waktu 4 tahun terakhir ini,nilainya sudah melewati Rp.11ribu per 1 US Dollar (kalau orang mau beli US Dollar) ..!

Guyonan itu sungguh nakal tetapi membuat orang berpikir ada benarnya juga cara berpikir "orang gila" itu...! Koq bisa? Nah,begini ceritanya :

Pada waktu pertengahan tahun 1997 Nilai Rupiah mulai terpuruk hingga mencapai puncaknya di mendekati kwartal 2 1998 (waktu itu bisa mencapai Rp.16ribu per 1 US Dollar) ; Para Mahasiswa dan tokoh-2 politik pada waktu itu mulai menggoyang kepemimpinan Soeharto,padahal ketika itu Pemerintahan Soeharto sudah jungkir balik untuk menstabilkan nilai mata uang Rupiah dan harga-2 kebutuhan pokok,tetapi tidak berhasil dan malah demo-2 Mahasiswa semakin meningkat dan akhirnya menimbulkan letupan kerusuhan Mei 1998.

Ternyata setelah kerusuhan yang memakan korban dan kerugian akibat kerusuhan yang luar biasa dan turunnya Soeharto,masyarakat pernah menikmati nilai mata uang Rupiah hingga Rp.7000-an per 1 US Dollar. Jadi kepercayaan publik terhadap pemerintahan baru semakin hari semakin ditampakkan,sehingga mengalir investasi-2 baru di bumi Indonesia ini.

Nah,sekarang ini kepercayaan publik dan investor terhadap situasi Politik dan Pemerintahan SBY "mirip" dengan Pemerintahan Soeharto. Selain beban utang yang menggunung dan korupsi yang merajalela,harga kebutuhan pokok semakin tidak terkendali ,membuat kepercayaan publik dan investor semakin menukik. Apapun yang dikatakan oleh SBY malah membuat US Dollar semakin menguat. Di level sosial-ekonomi,masyarakat bawah semakin tidak mampu lagi membeli rumah+tanah yang sudah kelewat mahal karena terus "digoreng" harganya oleh Developer dan duit "money laundring" di sinyalir disulap menjadi investasi rumah+tanah. Yang bikin susah rakyat bawah adalah semakin mahalnya kebutuhan pokok sehari-hari. Gangguan keamanan juga sudah tidak bisa dikendalikan,polisi ditembaki oleh penembak misterius dan sampai sekarang belum juga tertangkap pelakunya. Kejahatan sosial-ekonomi meningkat tajam bahkan membuat korban jiwa berjatuhan.

Nah,sebenarnya semua unsur pemicu kerusuhan sudah lengkap,sekarang tinggal dicari siapa "lakon" yang akan memulai untuk menggoyang pemerintahan SBY secara politis. Kalau saja hal itu ada yang "manage" seperti halnya 1997-1998,maka dipastikan dalam waktu dekat akan timbul kerusuhan besar dan kemudian penggantian pemerintahan yang kuat dan kredibel mengembalikan integritas untuk menyikat koruptor akan dengan cepat memulihkan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US Dollar. Pada waktu sehabis kerusuhan Mei 1998,harga rumah+tanah di Indonesia langsung turun sampai tinggal 30 % dari nilai jual waktu itu. Jadi,tanpa kebijakan BI yang terlalu rumit dengan pengetatan kredit segala,maka orang sudah langsung takut berinvestasi rumah+tanah dan menghentikan sikap serakah para spekulan.


Isu menyikat koruptor akan sangat menarik rakyat seperti halnya ketika Orba menyikat pengikut PKI dan membasminya. Kredibilitas Orba langsung naik dan investor Asing masuk dengan cepat karena Indonesia dianggap aman dan terbebas dari komunisme. Pemerintahan sekarang dianggap terlalu lemah terhadap koruptor dan malah dianggap sebagai bagian korupsi berjamaah oleh penggiat anti korupsi.

Teori membuat kerusuhan untuk menurunkan nilai US Dollar terhadap Rupiah sungguh cara tak elok dilakukan,tetapi pemikiran "gila" itu membuat hati terus was-was,apakah semuanya ini bisa terjadi seperti yang dipikirkan oleh "orang gila" itu...? Wallahu'allam....!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun