Anak muda jaman sekarang pada umumnya memandang dunia pertanian dengan agak skeptis. Menjadi sorang petani sepertinya tak ada dalam daftar profesi yang ingin mereka geluti.
Petani dipersepsikan dengan hal-hal yang kotor, bau, dan tidak menjanjikan secara ekonomi. Tak heran jika mereka lebih memilih menjadi pekerja kantoran atau buruh pabrik.
Persepsi bahwa petani itu kotor dan bau mungkin ada benarnya. Meskipun demikian hal tersebut masih bersifat relatif dan tentu ada solusinya. Tapi jika menganggap bahwa menjadi petani itu tidak menjanjikan secara ekonomi, persepsi ini jelas keliru.Â
Sektor pertanian merupakan penyuplai utama kebutuhan pangan umat manusia diseluruh dunia. Tatanan sosial ekonomi, baik lokal maupun global, akan terganggu jika sektor ini lumpuh.
Hal ini membuktikan bahwa sektor pertanian merupakan sektor strategis. Ketergantungan umat manusia akan sumber daya pangan menjadikan sektor ini sebagai pilihan untuk menambang uang.
Bagi anak muda yang mulai berminat dan ingin menekuni sektor pertanian, tiga orang berikut bisa dijadikan teladan. Mereka adalah Ulus Pirmawan, Mardiana, dan Gestianus Sino.Â
Gestianus Sino
Gestinus Sino adalah petani muda asal Kupang Nusa Tenggara Timur. Dia terpilih sebagai Duta Petani Muda Indonesia 2018 dan berhak atas kesempatan untuk mendalami ilmu pertanian di Australia.
Pada awalnya Gestinus Sino adalah pegawai honorer di Dinas Pertanian Propinsi NTT. Berbekal uang pinjaman dari koperasi dia membeli sebidang tanah.
Sekitar tiga tahun kemudian Gestinus memutuskan untuk berhenti sebaga pegawai honorer dan memutuskan menggarap tanahnya. Sebuah pilihan yang tidak lazim.