Puisi tentang ajakan penjelajahan menembus ruang dan waktu
Senyumnya terukir, tapi hatinya terluka. Dia kuat, tapi tak sendirian. Siapkah kau membuka hatimu? #Puisi #Kuat
Mengapa Kau Jatuh Di dalam Pikiranku ? Di labirin pikiranku Kau berjatuhan, anggun dan bebas
DokpriDi pagi yang tak lagi riangmeja guru itu sunyiKapur di papan tulis diamseperti menunggu tangan yang tak lagi datangPak Guru..Engkau adalah&
Aku tak haus pujian, tak haus kemenangan. Jiwaku memilih menari diiringi melodi damai, di tengah tarian perbedaan.
Jangan tanya kenapa angin membawa hawa panasJangan gundah bila awan membawa badai halilintar
Sekumpulan mawar menariSemerbak menusuk harumJangan tanya seperti apa rasaku
Sang surya bertanya pelanSambil mengusap kulit ciremai yang memanasMemancar merobek atmosferDimanakah kedamaianmu ciremai
Harga Ketenangan HatiBerapa harga ketenangan hati?Apakah ia ditemukan di antara hiruk pikuk,atau di balik harta yang kita kejar tanpa henti?
Di tengah ruang rindu yang lama terpendam, dua sahabat kembali bertemu, menghidupkan kenangan masa sekolah yang penuh tawa dan cerita.
Kerap ku duduk di tepi tidurmenanti engkau datang dari celah-celah malam
#begitulah aku melihat mawar, kini mawar telah hilang
Semua tak sama, berbeda, tak pernah sama...Terlahir di era digital, terhubung tanpa batas pada jarak yang terombang-ambing....Generasi lincah
Sebab adanya cinta sebab rindu menggerakan hatimu.
Sejenak kutinggalkan luka itu dalam gelap Sejenak juga kitingggalkan kau dalam balutan mega
Tuan, kupikir cerita kita sudah selesai. Tapi, ternyata tidak. Ternyata Tuhan masih terus membuat cerita diantara kita.
Puisi: Untuk Ibu yang sudah sering lupa
Kepercayaan pada Sayap Sendiri Seekor burung yang duduk di atas pohon
Carilah posisi yang nyaman, agar perasaanmu tetap aman.
Apa yang hendak kau cemburui dari puisi? Sedalam itu engkau merasa. Terkembang senyumku menerima.