Kamu itu rapuh. Hidup kamu itu doyong...
Iya rapuh. Artinya hidup yang miring atau hampir roboh. Karena kehilangan fokus dan tidak seimbang. Wajar kalo kamu akhirnya rapuh. Hidup yang doyong... Serem banget sih.
Kamu itu rapuh. Kawan saya bilang, "kegedean gaya, nafsu besar tapi tenaga doyong". Gak tahu sih itu artinya apa? Entah mau ngatain atau nyindir... Cuma ada kata "doyong". Bisa jadi tanda "rapuh". Atau coba dimaknakan sendiri aja. Bebas-bebas aja kok.
Â
Kamu itu rapuh. Hidup kamu gak seimbang.
Gemar pada satu hal, lantas mengorbankan yang lain. Berlebihan pada suatu hal, lalu melupakan tanggung jawab lainnya. Wajar kamu frustasi, was-was. Lahir dan batin jadi gak seimbang. Jasmani terkikis karena tidak dipenuhi dengan baik. Rohani pun tergores karena tidak diasupi suplemen untuk stabil.
Kamu gak bakal rapuh, seharusnya. Bila hidup kamu tetap seimbang di atas semua pilar kehidupan yang dijalani. Tetap berdiri kokoh, tidak membiarkan kehidupan yang pincang mewarnai hari-hari kamu. Kalo kamu sadar, makin ke sini hidup semakin berat. Maka kamu butuh kaki-kaki kehidupan yang semakin kuat, semakin kokoh untuk menopang singgasana hidup agar tetap seimbang. Jika salah satu kaki diacuhkan, maka kamu akan terjatuh. Maka, kamu semakin rapuh.
Â
Hidup kamu itu semakin rapuh. Karena berani mengorbankan 4 hal penting karena 1 alasan saja. Mengorbankan "keluarga, kesehatan, sahabat, dan semangat" cuma gara-gara "pekerjaan". 4 hal dikorbankan karena 1 alasan saja. Itu bisa disebut "rapuh".
Mantan CEO Coca Cola, Brian Dyson, pernah berpidato sangat menarik. Katanya, "Bayangkan HIDUP itu seperti pemain akrobat dengan 5 bola di udara." Kita bisa menamakan bola-bola itu dengan sebutan:
1. Pekerjaan
2. Keluarga
3. Kesehatan
4. Sahabat, dan
5. Semangat.
Â
Kita harus menjaga ke-5 bola itu tetap di udara dan jangan sampai ada yang terjatuh.