Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Reynhard Sinaga dan Era Manusia Salah Tebak, Salah Duga

13 Januari 2020   07:07 Diperbarui: 13 Januari 2020   08:48 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bak petir di siang bolong. Komisioner KPU Wahyu Setiawan terkena OTT akibat korupsi. Tebakannya, harusnya dia orang bersih maka disuruh urus kegiatan pemiihan umum di negeri ini. Apalagi kekayaannya pun mencapai Rp. 12,8 milyar. Berarti dia kaya. Tapi kenapa masih mau korupsi? Itu namanya, kita salah tebak.

Bila punya uang atau harta Rp. 12,8 milyar, menurut Anda itu kaya atau miskin? Buat pegawai yang puluhan tahun bekerja di perusahaan asing sekalipun, jarang yang bisa punya uang segitu banyak. Maka Wahyu Setiawan itu kaya buat mereka. Bahkan normatifnya, kekayaan segitu pasti dijawab banyak orang “kaya”, tidak mungkin miskin. Tapi kenapa dia masih mau korupsi?

Jadi intinya, hari ini banyak orang salah tebak, salah duga.

Kata banyak orang istri itu baik. Tapi faktanya di Sumut, justru istrilah yang jadi otak pembunuhan seorang hakim yang notabene suaminya sendiri. Begitu pula kasus Reynhard Sinaga, si alumni UI yang diuhukum mseumur hidup sebagai predator seks sesame jenis di Manchester Inggris. Dia itu peraih 3 gelar master di Manchester dan tengah studi doktoral di Universitas Leeds. Reynhard berarti orang pintar, tapi kelakuannya bodoh. Apa artinya? Berarti kita salah tebak.

Salah tebak alias salah sangka.
Akibat manusia seringkali memaksa pikirannya selalu benar. Dan orang lain yang ditebak atau disangka selalu salah. Manusia yang hidup dalam teka teki memang sering salah tebak. Hal yang ditebak salah ternyata benar. Hal yang diduga benar malah salah. Manusia salah tebak.

Anehnya zaman now. Manusia salah tebak seringkali lebih galak. Lebih sangar dari yang ditebak. Dikira cowok ternyata cewek. Diduga berpendidikan seperti Reyhard Sinaga ternyata predator seks sesama jenis. Dikira orang baik ternyata tidak baik. Salah tebak, salah duga itu lumrah terjadi pada manusia siapapun. Tapi sayang, manusia seringkali lupa lagi alpa. Maka salah tebak lagi.
Hidup dalam salah tebak. Di angkutan umum misalnya, kita sering ketemu orang yang berpenampilan rapi, sopan dan ramah. Pasti dia orang baik, pikir kita. Tapi begitu kita turun, dompet kita langsung hilang. Ternyata copet. Atau kita ketemu orang yang wajahnya seram bicaranya kasar, kita kira dia orang tidak baik. Ternyata, dia kerjanya menolong orang yang kesusahan. Sangat peduli kepada sesama.

Sungguh, berhati-hatilah. Agar tidak salah tebak. Karena salah tebak bisa fatal. Berapa banyak orang yang menghakimi orang lain. Tapi ternyata salah. Berapa banyak orang menduga orang lain salah. Tapi nyatanya tidak salah. Semua itu terjadi. Karena kita terbiasa salah tebak. Dan terlalu memaksa agar kehidupan berjalan seperti yang kita pikirkan. Memangnya kita siapa?

Salah tebak. Terjadi karena senjangnya antara harapan dan kenyataan. Manusia yang menuhankan otak. Seringkali salah tebak. Menghakimi, memvonis, menghujat, bahkan menebar berita hoaks akibat salah tebak.

Jangan sampai salah tebak.
Kalau sekedar salah tebak terhadap manusia dan dunia, mungkin tidak masalah. Tapi amat mengerikan bila salah tebak kepada Allah. Salah duga kepada Tuhan.

Manusia yang menganggap Allah jahat atas musibah yang menimpanya. Allah dikira pelit karena membatasi rezekinya. Salah duga karena Allah dianggap tidak mau mendengar doanya. Tapi giliran Allah memberi apapun yang diminta, justru buru-buru mengira Allah sayang padanya. Padahal itu semua, salah tebak. Salah duga kepada Allah.

Jangan salah tebak.
Karena semua kesulitan dan kesenangan sama statusnya sebagai ujian dari Allah. Bukan tanda Allah sayang atau benci pada manusia. Bahwa penyakit, banjir bahkan kebakaran itu bisa terjadi pada orang jahat pun pada orang baik. Karena sejatinya, semua yang Allah anugerahkan adalah ujian. Mampu atau tidak mengelola di jalan-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun