Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta
Syaifud Adidharta Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wanita Indonesia Antara Kegelapan Dan Masa Depannya

16 April 2011   19:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:44 7979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1302983436900827329

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada masa era kolonial penjajahan bangsa asing, sejarah perjuangan kaum wanita Indonesia masih belum tercatat sepenuhnya didalam catatan sejarah bangsa ini. Banyak kaum wanita Indonesia di era kolonial penjajahan bangsa asing yang tidak sedikit pengorbanannya dalam perjuangan dimasa itu. Jiwa dan raga kaum wanita Indonesia dimasa perjuangan bangsa dengan rela dikorbankan demi sebuah tujuan murni, Indonesia terbebas dari cengkraman kekuasaan penjajahan Spanyol, Portugis, Belanda, Ingris dan juga Jepang.

Dalam sejarah bangsa ini, Indonesia cukup lama mengalami penderitaan dari berbagai kekejaman, pemaksaan, perampasan, dan bahkan pemerkosaan yang dilakukan oleh penjajahan selama lebih dari 350 tahun. Selama masa lebih dari 350 tahun tersebut  kaum wanita Indonesia juga banyak mengalamai berbagai tekanan dan pemaksaan yang begitu keras oleh penjajah. Mereka banyak mengorbakan jiwa dan raganya demi bangsa ini bisa bebas dari cengkraman kejam penjajahan. Kaum wanita Indonesia dimasa penjajahan sungguh tidak dihargai jati dirinya, mereka lebih dilecehkan begitu saja kehormatannya oleh penjajah. Kaum wanita Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia sungguh menyedihkan. Harga diri dan kehormatan baginya tidak ada nilai di mata para penjajah negeri ini dimasa itu.

Dimasa terjadinya Perang Dunia ke Dua (PD.II), terjadi perubahan iklim penjajahan di negara-negara di dunia yang begitu mengerikan. Terutama bagi kaum wanita sungguh tidak ada nilainya. Kaum wanita di masa PD.II lebih berat tantangannya dan ujiannya saat itu. Pelecehan kaum wanita banyak dilakukan oleh penjajahan, terutama pada penjajahan kolonial Jepang. Jepang sendiri pada PD.II hampir mengusai seperempat dunia yang dijajahnya. Asia, Eropa dan bahkan Amerika.

Didalam tulisan saya kali ini, saya akan mencoba kembali mengangkat tema tentang sejarah Wanita Indonesia yang mengalami berbagai penyiksaan dan pelecehan harga diri dimasa penjajahan kolonial Jepang. Walau sebelumnya banyak penulis sering mengangkat tema yang sama, akan tetapi saya akan mencoba kembali mengingatkan kita semua tentang arti pentingnya kaum wanita didalam kehidupan kita sehari-hari, bahwa kaum wanita adalah juga mahkluk Tuhan yang harus di hargai, di hormati dan juga di kagumi atas keistimewaannya yang sesungguhnya mulia di mata kita semua, khususnya di mata kaum pria yang mengaguminya. Walau sebenarnya kaum wanita itu bukanlah dewa melainkan Dewi pencerahan bagi kaum pria, dan mereka kaum wanita memiliki nilai tersendiri yang punya arti penting bagi kita semua maupun bangsa ini.

Dimasa kolonial penjajahan Jepang kaum wanita Indonesia sungguh tersiksa jiwa dan raganya. Banyak sebagian kaum wanita Indonesia diberlakukan senonoh oleh para serdadu kekaisaran kerajaan Jepang pada masa penjajahannya di Indonesia yaitu di tahun 1942 hingga 1945.

Pasukan kolonial Jepang di saat nelakukan invansi ke negara lain yang mengakibatkan peperangan sehingga membuat kelelahan mental serdadu Jepang. Kondisi ini mengakibatkan serdadu Jepang melakukan pelampiasan seksual secara brutal dengan cara melakukan perkosaan masal yang mengakibatkan mewabahnya penyakit kelamin yang menjangkiti diantara serdadu Jepang itu sendiri. Hal ini tentunya melemahkan kekuatan angkatan perang kekaisaran Jepang. Situasi ini memunculkan gagasan untuk merekrut perempuan-perempuan lokal , menyeleksi kesehatan dan memasukan mereka ke dalam Ianjo-Ianjo sebagai rumah bordil militer Jepang.

Mereka direkrut dengan cara halus seperti dijanjikan sekolah gratis, pekerjaan sebagai pemain sandiwara, pekerja rumah tangga, pelayan rumah makan dan juga dengan cara kasar dengan menteror disertai tindak kekerasan, menculik bahkan memperkosa di depan keluarga.

Dan akhirnyapun perlakuan serdadu Jepang berlaku pula di tanah Indonesia pada masa penjajahannya. Di Indonesia sendiri kaum wanita tidak memiliki nilai harga diri yang berarti bagi penjajahan kolonial Jepang. Sebagian banyak kaum wanita Indonesia dibelakukan sama seperti wanita-wanita negara lainnya yang menjadi jajahan Jepang.

Jugun Ianfu, Berdasarkan sedikit catatan sejarah bangsa ini, di Indonesia tahun 1942 sampai dengan tahun 1945, sebagian besar kaum wanitanya yang berasal dari pulau Jawa yang dijadikan Jugun Ianfu seperti Mardiyem, Sumirah, Emah Kastimah, Sri Sukanti, hanyalah sebagian kecil Jugun Ianfu Indonesia yang bisa diidentifikasi. Masih banyak Jugun Ianfu Indonesia yang hidup maupun sudah meninggal dunia yang belum terlacak keberadaannya.

Mereka diperkosa dan disiksa secara kejam. Dipaksa melayani kebutuhan seksual tentara Jepang sebanyak 10 hingga 20 orang siang dan malam serta dibiarkan kelaparan. Kemudian di aborsi secara paksa apabila hamil. Banyak perempuan mati dalam Ianjo karena sakit, bunuh diri atau disiksa sampai mati.

Sementara itu di Indonesia sendiri terdapat sekitar 1500 perempuan eks Jugun Ianfu yang sebagian besar dari mereka sudah berusia lanjut bahkan telah meninggal dunia. Perjuangan yang mereka lakukan untuk menuntut keadilan serta pengakuan tidak saja melelahkan dan lama, tapi mereka juga nyaris berjuang sendirian karena sampai saat ini tidak nampak adanya dukungan dari pemerintah terlebih pengakuan terhadap mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun