Mohon tunggu...
Yadie MDR
Yadie MDR Mohon Tunggu... Jurnalis - Likes to learn from people's stories.

Mahasiswa KPI Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kebanyakan Asumsi Menjadi Orang Sukses

29 Juni 2019   15:23 Diperbarui: 29 Juni 2019   15:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berusaha menggapai apa yang diinginkan tidak segampang apa yang kita asumsikan. Manusia terbukti mempunyai asumsi besar dalam apa yang diinginkan, cuman dalam kenyataannya asumsi itu menjadi kenyataan hanya beberapa persen dari besarnya apa yang diasumsikan. Peroblem yang seperti ini sebenarnya sudah puluhan tahun bahkan ratusan abad sudah mengalami peroblem yang seperti ini.

Sekarang fokus terhadap apa yang diasumsikan anak muda, anak muda mempunyai asumsi besar dibandingkan dengan orang yang sudah tua atau anak yang masih kecil. 

Orang tua minim asumsi karena sudah tahap memikirkan kelancaran kebutuhan keluarga, jadi mereka dalam berasumsi dengan keinginan untuk memuaskan peribadi itu sudah tidak terpikirkan apalagi laki-laki yang mempunyai tanggung jawab besar dalam berkeluarga.

Anak kecil tidak mempunyai asumsi yang terbilang bagus, anak yang masih kecil hanya menikmati olahan orang tuanya, karena masih tidak bisa membedakan mana yang bagus dan mana yang buruk. Oleh karena itu orang tua sebagai sarana untuk memilihkan yang baik untuk kebutuhannya.

Kembali pada anak muda yang mempunyai peluang besar dalam hal apapun. Mereka bisa kesana kemari tergantung apa yang mereka inginkan. Cuman kadang mereka terlalu ceroboh dalam menikmati zona nyamannya, sehingga mereka lupa dengan masa depannya yang tidak senikmat masa mudanya.

Mereka lupa bahwa hidup di dunia ini tidak sendirian, dengan jiwa yang tidak sendirian maka disitu terdapat saingan yang ketat. Yang menjadi topik utama di dunia ini pasti anak muda, karena hanya anak muda yang menjadi harapan semuanya. 

Dengan setatus seperti itu anak muda dapat bersaing untuk merebut gelar itu, karena dengan jumlah yang terbatas tidak semua anak muda menjadi harapan semua orang.

Semua itu menandakan bahwa tidak semua anak muda sekarang bisa sukses. Siapa yang benar-benar ingin menggapainya dengan peroses yang sebenar-benarnya maka dialah yang mempunyai peluang besar untuk duduk di kursi harapan.

Jika  kalian bersaing satu kelas saja kalian sudah lemah apalagi bersaing di seluruh asia, apalagi sumberdaya manusia di Indonesia dikatakan lemah dan sember daya alamnya sangat kaya sekali. Ketika orang luar negeri datang ke Indonesia berbondong-bondong untuk mendirikan  perusahaan tapi sayangnya kalau orang indonesia keluar negeri biasanya jadi babu karena kemampuannya sudah mentok, kuliah tidak mau dan pekerjaan sudah sulit makanya berangkat ke Luar Negeri.

Makanya hati-hati, kalau ingin sukses di usia yang masih muda jangan mengandalkan IJAZAH karena kampus atau sekolah tidak menjamin dirimu untuk sukses yang menjamin dirimu untuk sukses adalah dirimu masing-masing. 

Kalian yang sibuk pacaran di usia mudanya, sibuk nungkrong gak jelas letika lulus maka dia bingung tidak mempersiapkan masa depannya karena ada pepatah mengatakan "lebih baik kehilangan masa mudamu daripada kehilangan masa depanmu" artinya anak muda sekarang ini suku berpoya-poya diwaktu mudanya dan lupa cara berpoya-poya di masa depannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun