Kongres macam apa coba? Masa tidak sedikit agenda yang dibahas. Perlu ada diskusi dan pemilihan, dan revisi statuta, namun hanya berlangsung kurang lebih 1 jam, kongres selesai.
Ini kongres atau rapat pleno ya? Cerdas sekali PSSI!
Kekawatiran publik sepak bola nasional akan terjadinya sandiwara dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada Sabtu, (27/7/2019) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, terbukti.
Bila demikian, kira-kira apa yang akan terjadi dengan sepak bola nasional ke depan, sebab pengurus PSSI tersisa masih sangat ngotot ingin memperpanjang kedudukannya di PSSI.
Bahkan beberapa pengurus PSSI tersisa yang terindikasi masuk dalam lingkaran mafia sepak bola juga masih ada yang bebas belum ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Sepak Bola.
Sebelum KLB, bahkan telah bocor dan beredar nama-nama yang akan duduk di Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
Lucunya, karena bocor ke publik dan diketahui beberapa calon yang dipasang oleh PSSI benar pernah tersangkut masalah hukum di sepak bola nasional, PSSI buru-buru meralat dan mengganti sosok-sosok tersebut.
Sangat lucu. Dagelan sepak bola nasional terus berlanjut. Bahkan ironisnya para pengurus PSSI khususnya Exco, tidak menyadari bahwa para individu yang mereka usulkan adalah sosok yang sudah pernah tersangkut masalah hukum.
Andai tidak ada kebocoran dan publik tidak segera mengetahui sandiwara pengurus (Exco) PSSI, pasti para sosok yang sudah pernah tersangkut hukum akibat sepak bola, tetap akan dipaksakan duduk di KP dan KBP.
Tengok apa yang diungkap manajer Persib Bandung seusai KLB.
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar mengancam akan berhenti dan keluar dari aktivitas persepakbolaan nasional.