Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Stop Berencana Membuat KLB Tandingan KPSN dan Voters

10 Mei 2019   23:21 Diperbarui: 11 Mei 2019   08:16 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo PSSI (Sumber: Kompas.com)

Sepak bola nasional di bawah kendali PSSI, memang sedang berada dalam titik nadir. Alih-alih memberikan garansi prestasi dan solusi masalah kepada publik pecinta sepak bola di negeri ini, pengurus PSSI yang tersisa sudah tidak dipercaya anggota/voters PSSI plus publik sepak bola nasional, masih terus ingin bercokol di kantor PSSI hingga 2020.

Gerah dengan kondisi tersebut, persoalan KLB dengan agenda pemilihan ketua umum PSSI baru yang terus didengungkan voters, ternyata sesuai roadmap dari FIFA, tidak sesuai harapan.

Karena itu, Komite Penyelamat Sepak Bola Nasional (KPSN) yang didukung oleh sebagian voters mengancam bakal menggelar KLB tandingan.

Ini sungguh aneh. KPSN yang tidak terafiliasi sama sekali dengan PSSI, AFC, maupun FIFA, kok berani-berani mengancam menggelar KLB tandingan.

Pemerintah di bawah Kemenpora saja tetap diam dan mengawal tanpa mencampuri urusan KLB PSSI karena memang bukan ranahnya.

Bila PSSI kini bersikap masa bodoh dengan ancaman KPSN, dan menyebut ancaman KPSN yang akan menggelar KLB tandingan adalah salah alamat, maka wajar.

PSSI sejatinya memang akan menggelar KLB pada 13 Juli mendatang. Namun, agenda dalam KLB nanti hanya pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding serta merevisi statuta, yang kata PSSI sesuai arahan dan roadmap dari FIFA.

Sementara untuk pemilihan ketua umum PSSI baru, akan digelar pada Januari 2020.

Kondisi inilah yang membuat KPSN yang merasa didukung voters mengancam akan menggelar KLB tandingan untuk memilih ketum PSSI baru dan mengklaim telah didukung oleh 56 voters resmi.

Dalam kasus ini, saya melihat ada pola berpikir yang irasional dilakukan oleh para Voters yang mendukung KPSN.

Bila PSSI sudah menjelaskan bahwa agenda KLB 13 Juli 2019 dan Januari 2020 adalah memang sesuai arahan dan roadmap FIFA, maka jika para voters tetap ingin KLB pemilihan ketua umum dilaksanakan pada Juli, perwakilan voters boleh berkirim surat kepada FIFA, apakah arahan dan roadmap-nya memang benar dari FIFA. Bukan akal-akalan pengurus PSSI tersisa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun