Setelah agak lama semenjak era Orde Reformasi, gaung Pancasila seakan tenggelam bahkan nyaris tidak terdengar dan diangkat dalam ruang publik kita, dalam diskusi-diskusi serius maupun santai di meja kamar tamu kita. Namun tahun uni agaknya ada perbedaan.
Setelah tahun lalu Pemerintahan Jokowi menyatakan 1 Juni sebagai hari libur nasional untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, maka tahun ini gaungnya lebih ditingkatkan lagi dengan membuat #PekanPancasila dengan tagline yang cukup bikin saya merasakan sebuah semangat baru. Tagline #SayaIndonesia dan #SayaPancasila adalah sebuah cara yang cerdas dan tegas untuk seluruh masyarakat Indonesia kembali melihat Pancasila di dalam dirinya sendiri.
Sebuah afirmasi diri yang bagi saya merupakan sebuah kesadaran baru bagi seluruh masyarakat kita untuk mengamalkan Pancasila dalam keseharian hidup kita. Membatinkan Pancasila dalam setiap sikap dan tindakan kita baik sebagai pribadi, warga masyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dunia ini.
Menarik juga kita mesti mencermati apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam amanatnya dalam peringatan Hari Lahir Pancasila tadi pagi di Gedung Pancasila.
Saya coba kutipkan pidato beliau disini yang diawali dengan aalam penghormatan terhadap semua hadirin lalu dibuka dengan doa dalam berbagai agama :
" Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
pada pagi hari ini kita bisa berkumpul untuk memperingati hari lahir Pancasila yang pertama kalinya.
Acara ini meneguhkan komitmen kita bersama untuk lebih mendalami, lebih menghayati, mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, sebagai dasar berbangsa dan bernegara.
Pancasila merupakan rangkaian proses yaitu rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 dan rumusan final pada tanggal 18 Agustus 1945.
Adalah JIWA BESAR para founding father kita, para ulama, para tokoh agama, para pejuang kemerdekaan seluruh Nusantara, sehingga kita bisa membangun kesepakatan yang mempersatukan kita.
Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman.Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Myangas sampai Rote adalah keberagaman.Berbagai etnis,berbagai bahasa, berbagai adat istiadat, berbagai agama, kepercayaan atau golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah Bhineka Tunggal Ika kita,INDONESIA.