Diabetes Mellitus (DM) yang dikenal dengan penyakit kencing manis ini cukup menggelora di Indonesia. Prediksi WHO menunjukkan terjadi kenaikan jumlah penyandang DM dari 8,4 juta (2000) sampai 21,3 juta (2030). Prediksi ini pula yang mengantarkan Indonesia ke urutan ke-lima dunia dan Maluku Utara (Malut) merupakan propinsi dengan tingkat pravelensi terbesar serupa dengan Kalimantan yang angkanya mencapai 11,1%.
DM terkait dengan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Jika DM bisa diibaratkan sebagai strikermaka sejujurnya mekanisme permainannya pun tidak pandang bulu. DM tak hanya menyerang kaum tua pun juga muda dan anak-anak tak kenal apakah miskin atau kaya. Tidak semua penderita DM akut dan kronis, adapula yang baru memasuki tahapan pre-diabetes.
Permasalahan mendasar adalah pada pangan yang dikonsumsi, pola makan dan life stylemasyarakat atau warga itu sendiri.
Kelainan sekresi insulin ini alih-alihdiduga karena kebablasan dalam me-manage pola makan, life styleataupun riwayat keturunan seseorang. Tetapi mungkin perlu disepakati bersama bahwa makanan adalah menjadi pemicu utama. Pada 20 Mei 2017 kemarin, PATPI (Perhimpunan Ahli Pangan Indonesia) Maluku Utara dan PROKAMI (Profesi Kesehatan Muslim Indonesia) Maluku Utara menggelar Seminar Pangan dan Diabetes. Tak lain tujuannya adalah untuk mengupas tuntas keterkaitan pangan dengan penyakit Diabetes.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Wali Kota Ternate dihadiri puluhan mahasiswa, ahli gizi, perawat dari berbagai Rumah Sakit di Maluku Utara hingga masyarakat umum. Pada kesempatan tersebut, dR. Rita Yanti Sam Mongkito membahas “Mengenal Diabetes Mellitus”, selanjutnya pembicara kedua Dr. Muhammad Assagaf yang juga merupakan Wakil Kelompok Peneliti Pasca Panen dan Wakil PATPI Malut menyampaikan materi terkait Pangan dan Diabetes Mellitus sedangkan Pembicara ketiga yaitu Juhartini, S.Gz., M.Kes menyampaikan pembahasan tentang Penanganan Diet pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.
Paduan yang apik dari Moderator, yang tak lain merupakan salah satu Dosen di Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Hasbullah S.TP, M.Sc pun mengantarkan peserta untuk memahami seluk-beluk Diabetes dan keterkaitannya dengan pangan yang sering dikonsumsi. Seminar yang dilangsungkan pada pukul 08.00 sampai 12.00 ini membuat peserta mengetahui jenis-jenis makanan apa saja yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Sebagaimana disampaikan pemateri ketiga, Juhartini S.Gz., M.Kes bahwa makanan yang bermanfaat bagi diabetesi adalah makanan yang mengandung anti oksidan, makanan yang mengandung serat dan makanan dengan indeks glikemik rendah. Adapun indeks glikemik sendiri merupakan ukuran seberapa besar efek suatu makanan yang mengandung karbohidrat dalam meningkatkan kadar gula darah setelah dimakan.
Penjabaran yang sistematis dan mencengangkan kompak menstimulasi peserta Seminar untuk aktif dalam sesi tanya jawab. 2 sesi yang dibuka untuk tanya jawab dilahap habis oleh peserta. Sangat interaktif. Jika pemberantasan kasus korupsi harus dikibas secara habis-habisan dari akar-akar nya maka pun dengan Diabetes perlu diberantas sekarang juga dengan melibatkan semua stakeholder terkait.
Clossing statement dari Moderator cukup mempertegas penyampaian materi dari ketiga pakar diatas. Imam Ali Bin Abi Thalib pernah mengatakan bahwa “Katakan saja apa yang orang itu makan, maka akan saya katakan siapa orang itu” tutup moderator. Sangat erat keterkaitan pangan atau makanan dengan penyakit yang diderita seseorang pun dengan siapa kita. Terlepas dari kesemuanya, PATPI dan PROKAMI tentunya Maluku Utara siap melawan Diabetes sampai ke akar-akarnya.
