- Pendekatan sistem pada mulanya digunakan di bidang teknik mesin (enginering) untuk merancang sistem-sistem elektronik, mekanik dan militer. Pada akhir tahun 1950 dan awal 1960-an mulai diterapkan dalam bidang pendidikan dan pelatihan.
Pengertian pendekatan sistem perlu diklarifikasi agar konsisten dalam penggunaan atau aplikasinya. Seperti dikemukakan oleh Winardi, "Kita perlu mengerti dan memupuk kemampuan untuk bekerja dengan sistem-sistem dengan cara yang inteligen, yaitu dengan menggunakan pendekatan sistem untuk menemukan sifat-sifat penting dari sistem yang bersangkutan, yang kemudian memberikan keterangan-keterangan kepada kita mengenai perubahan-perubahan apa perlu dilakukan untuk memperbaiki sistem tersebut".
Untuk memperbaiki mutu PBM maka diperlukan berbagai pendekatan. Perkembangan PBM mengalami kemajuan dengan hadirnya TPB. TPB merupakan bidang keilmuan yang memfokuskan kepada pemberian solusi atau pemecahan masalah terhadap problematika pendidikan. Dalam pendidikan secara operasional memerlukan pendekatan sistem. Pendekatan sistem dipahami sebagai suatu pendekatan yang embrionya sudah dimulai berabad-abad lamanya.
Pendekatan sistem ini bila ditelusuri secara historis ditemukan oleh Departemen Pertahanan AS dalam membangun angkatan perangnya dalam bidang pelatihan dan pendidikan. Pendekatan sistem dalam pendidikan merupakan teknik-teknik pengelolaan dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan, atau setidak-tidaknya dapat dikatakan sebagai pemakaian maksimal dari berbagai sumber yang berguna untuk memperbaiki mutu pendidikan dan latihan. Pendekatan sistem hendaknya memperhatikan:
- Teknik
Teknik perlu mendapatkan perhatian seksama dalam melakukan kegiatan apapun termasuk melakukan pendekatan sistem dalam TPB. Pemilihan teknik perlu mempertimbangkan karakeristik semua komponen instruksional juga karakteristik pebelajar. Pemilihan teknik didasarkan pada kesesuaian dengan tujuan, sifat materi, media pembelajaran, latar, dan karakteristik pebelajar.
- Identifikasi
Untuk mengetahui problematika pendidikan mencakup kebijakan sampai dengan teknik operasional maka perlu dilakukan identifikasi. Ini bermaksud untuk memilih, memilah, dan mengkategorikan agar sesuai dengan pendekatan memberikan pemecahan masalahnya.
- Implementasi
Pemilihan teknik yang sesuai dengan identifikasi yang konkrit dapat dilakukan implementasi secara jelas. Implementasi ini menuntut mekanistik dengan suatu pendekatan system baik secara system terbuka maupun dengan system tertutup.
- Pengembangan
Setelah implementasi akan diketahui kelemahan termasuk kekuatannya. Kondisi seperti itu sebagai suatu informasi/ masukan yang dimungkinkan berpeluang untuk melakukan pengembangan. Pengembangan akan berlangsung sesuai dengan apa yang sebelumnya juga yang belum ada. Pengembangan itu penting bagi suatu institusi, lembaga apalagi lingkungan pendidikan.
- Evaluasi
Sebelum melakukan evaluasi perlu dilaksanakan monitoring dalarn setiap impelementasi aktifitas. Evaluasi bisa dilakukan pada evaluasi program atau perencanaan. dan evaluasi pelaksanaan. Evaluasi ini perlu melandaskan evaluasi konteks, input, proses, output, dan outcome. Bilamana mungkin dilakukan pendekatan riset evaluasi.
- Macam-Macam Pendekatan sistem dalam teknologi Pembelajaran
- Pendekatan Pembelajaran Individualized (P1)
- Tujuan PI pembelajaran belajar secera optimal dan mencapai tingkat penguasaan bahan pelajaran. PI sebagai upaya memberi kesempatan pebelajar agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kecepatan dan caranya sendiri. PI bermakna luas bahwa setiap pebelajar diberi kebebasan untuk maju berdasarkan kecepatan dan kemampuannya belajar. Masing-masing PI perlu memperhatikan:
- Perkembangan intelektual
- Kemampuan berbahasa verbal ke bersifat iconic (gambar)
- Latar belakang pengalaman, bahan pengajaran relevan
- Gaya belajar
- Bakat dan minat
- Kepribadian
- Pembelajaran individual (individual learning) merupakan belajar sendiri-sendiri yang dilaporkan hasil belajarnya juga sendiri-sendiri. Apa bedanya dengan belajar mandiri (individualized learning)? Pembelajaran mandiri merupakan belajar dengan sistim belajar menemukan hasil belajar sendiri diteruskan berdiskusi. Hasilnya untuk dilaporkan.
- Pendekatan Pembelajaran Dengan Mesin
- Para siswa tidak lagi berhadapan dengan pembelajar, tetapi berinterksi dengan mesin. Peranan pembelajar berubah menjadi programer yang menyusun bahan pelajaran terprogram yang slap disajikan kepada pebelajar dengan menggunakan mesin pembelajaran tersebut.
- Â Pada dasarnya/kenyataannya mesin pengajar itu berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatannya/mengajarnya. Jadi,mesin itu tidak dapat menggantikan fungsi pembelajar/peranan guru. Apakah masih diperlukan peran guru dengan hadirnya media pembelajaran saat ini? Mengapa diperlukan? Silahkah anda melakukan diskusi dari kedua pertanyaan itu.
- Pendekatan Pembelajaran Berprogram
- Pendekatan pembelajaran berprogram meliputi: Hardware, berupa teaching mecine computer, software berupa modul, sistem kartu dsb. Thorndike mengemukakan dasar stimulus dan respons pada hukum asosiasi adalah:
- Law of effect; hubungan S-R
- Law of Excercise
- Law of readiness
- Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Teknologi Pembelajaran
Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
- Melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi, manakala dalam suatu proses pembelajaran tanpa adanya tujuan yang jelas. Tentu, proses pembelajaran tidak akan menjadi fokus, dalam arti pembelajaran akan menjadi tidak bermakna serta sulit menentukan efektifitas proses pembelajaran.
- Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.
- Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia.
- Pendekatam sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui proses umpan balik dalam pendekatan system dapat diketahui apakah tujuan itu telah berhasil dicapai apa belum.Hal ini sangat penting sebab mencapai tujuan merupakan tujuan utama dalam berpikir sistemik.
Satuan pendidikan di sekolah secara umum memiliki fungsi sebagai wadah untuk melaksanakan proses edukasi, sosialisasi dalam transformasi bagi siswa/peserta didik. Bermutu tidaknya penyelenggaraan sekolah dapat diukur berdasarkan pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut.