Puncak perayaan 120 tahun kedatangan orang Jawa ke New Caledonia menjadi sangat istimewa dengan kehadiran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sri Sultan Hamengku Buwono X yang didampingi Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Putri Condrokirono datang beserta rombongan kesenian tiba Jum’at petang (2/9 /2016) di Noumea , New Caledonia.
Sambutan, Pralenan
Rombongan Sultan disambut suka-cita oleh ratusan masyarakat dan diaspora Indonesia, diiringi dengan gamelan yang dimainkan oleh anak-anak keturunan Indonesia. Sultan mengungkapkan kebahagiaannya dapat bertemu dengan keturunan Indonesia di Wisma Indonesia Mont-Dore, yang mayoritas merupakan keturunan Jawa, di New Caledonia.
Sultan HBX mengapreasiasi seluruh kegiatan yang dilakukan masyarakat diaspora Indonesia di New Caledonia secara bergotong royong. Pada masyarakat Jawa zaman dulu, gotong royong dikenal dengan istilah ‘Pralenan’. “Gotong-royong itu berupa iuran berupa uang, beras dan hasil bumi dari anggota masyarakat yang akan dibagikan kepada para anggota yang mengalami empat hal: kelahiran, pernikahan, kematian, dan sunatan.” ungkap Sri Sultan.
Sebelum mengakhiri acara temu masyarakat di gedung pertemuan diaspora Indonesia di New Caledonia ini, Sultan HBX meresmikan tugu peringatan 120 tahun kedatangan orang Jawa. Bersama dengan Konsul Jendral RI Noumea, Widyarka Ryananta, Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia Kaledonia baru (PMIK), Thierry Timan; Walikota Mont-Dore, Eric Gay serta beberapa sesepuh. Sultan HBX membuka selubung tugu peringatan yang menyerupai bentuk pemuda membawa burung Garuda.
Menanggapi permintaan Ketua PMIK agar Pemda Yogyakarta dapat mengirimkan guru seni dan budaya, Gubernur DIY menyambut positif. Sultan juga memberi tawaran kepada diaspora muda Indonesia di New Caledonia belajar di berbagai institusi kesenian di Yogyakarta.
Sumber informasi dan foto:
Consulat Général de la République d’Indonésie Nouméa
2, Rue Lamartine, Orphelinat
98800 Noumea
Nouvelle-Caledonie