Mohon tunggu...
Virkam
Virkam Mohon Tunggu... -

Menulis tanpa berkata dan membaca tanpa bersuara.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Hentikan "Sepak Terjang" Orang Politik di Sepakbola Indonesia

4 November 2015   05:32 Diperbarui: 4 November 2015   06:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepakbola di Indonesia sudah tentu hanya mampu dibahas terperinci oleh orang-orang yang berkompeten. Namun jika bicara tentang aroma cinta kepada sepakbola, maka banyak elemen yang juga mencintai serta peduli kepada prestasi timnas Indonesia! Bahkan 2 kelompok yang sedang bertikai antara Pemerintah 'plus pendukung' dan PSSI 'plus pembela'. keduanya juga memiliki rasa cinta kepada sepakbola. Hanya saja yang membedakan ialah, apakah mampu mewujudkan rasa cinta tersebut menjadi bentuk kekuatan di kancah internasional?

Tapi yang paling aneh dalam kacamata awam ialah, pertikaian sepakbola selama ini didominasi oleh orang-orang politik. Coba bila Kita sedikit berandai-andai, Bila Menpora bukan anggota parpol dan tentunya pengurus PSSI juga tidak didominasi  oleh anggota parpol, apakah akan terjadi konflik hebat seperti yang terjadi sekarang? Atau misalkan Menpora nya dipegang oleh orang yang memiliki warna politik yang sama, mungkinkah mereka saling cemberut dan enggan duduk bersama? tentunya akan lain cerita dan kondisi yang tercipta.

Salah satu peraturan yang wajib ditegaskan untuk kedepannya ialah, Menpora maupun pengurus cabang olahraga 'dilarang' memiliki atribut/jabatan di parpol. Dan khusus untuk pengurus PSSI, rasanya banyak orang yang jenuh dengan aroma warna warni politik dalam kepengurusan. Dikarenakan dominasi dan regenerasi orang politik yang mencengkram kuat dan saaaaangat lamaaaa.......... 

Kepada Presiden Joko Widodo: bila intervensi demi pembenahan prestasi sepakbola. Yakinlah banyak rakyat yang akan mendukung, bahkan setuju mengambil langkah-langkah strategis. Dan bila seandainya terjadi KLB di organisasi PSSI, maka perlu dibentengi dengan jelas jika hanya boleh diduduki oleh orang-orang profesional, bersih, serta tidak terkait dengan fungsionaris partai manapun! Karena di Indonesia masih banyak orang yang lebih mampu dan memahami, bagaimana membangun dunia sepakbola yang benar. Contohnya banyak mantan pelatih, mantan pemain, para pengamat, jurnalis senior sepakbola, pengusaha yang murni cinta bola, serta yang lain-lainnya yang memiliki dedikasi dan kredibilitas tinggi demi kemajuan.  

Sudah saatnya sepakbola Indonesia bersih dari kepentingan dan warna orang politik, karena segala sesuatu akan lebih hebat dilakukan oleh orang yang sesuai bidang dan kompetensinya. Bahkan bila perlu, seluruh parpol memberikan kesepakatan bersama, jangan lagi turut campur menempatkan kader-kadernya dalam kepengurusan PSSI. Maka rakyat akan memberikan apresiasi sangat tinggi! Karna rakyat pecinta sepakbola di tanah air, begitu merindukan prestasi timnas di kancah Asia serta bisa tampil di pesta akbar piala dunia setiap 4 tahun... 

Besar harapan dari penulis sebagai rakyat yang menyukai tontonan sepakbola, agar konflik segera selesai maksimal sampai akhir tahun 2015 dan kompetisi nasional segera berjalan. Karna bagaimanapun Indonesia jangan sampai berlarut-larut vakum di kompetisi internasional, sehingga daya asah para pemain timnas tetap terkondisikan dengan perkembangan yang terjadi!    

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun