Demokrat dan Mujarobat BALSEM
oleh : Sri Mulyono
Badai korupsi Demokrat belum berlalu, kasus Nazarudin cs masih terus mengancam, sidang Andi Malaranggeng dan Anas Urbaningrum belum dimulai. Proses pengadilan mereka dipastikan menjadi berita besar dan menarik. Demokrat akan kembali menjadi bulan bulanan media dan pusat perhatian masyarakat. Selama dua tahun Demokrat menjadi “selebritis” mulai dari ruang tamu sampai dapur dikupas tuntas oleh berbagai media. Perseteruan antara Ketua Umum Anas Urbaningrum dengan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudoyono menjadi drama panjang menyedot perhatian seluruh media, sampai akhirnya Anas ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Sukses menggusur Anas kemudian menyelenggarakan KLB di bali, ternyata nilai demokrat belum juga naik. Tentu saja lawan lawan politik tertawa bebas atau tersenyum simpul menyaksikan partai Demokrat yang terus terdegradasi meluncur menuju “zona Darurat”. SBY dan para Petinggi PD panik.
Kepanikan SBY dan para petinggi Partai Demokrat cukup beralasan pasalnya dari hasil jajak pendapat muta akhir Demokrat terus mengalami penurunan perolehan suara. Berdasarkan hasil jajak pendapat Centre for Strategic and International Studies (CSIS), pada Januari 2012 memperoleh angka 11,1 persen dan kini terjun bebas menjadi 7,1 persen pada jajak pendapat yang berlangsung dari 9 hingga 16 April 2013. Menjadi menarik menurut Vermonte karena tidak ada perubahan yang siginifikan walaupun bangku kursi ketua umum sudah diambil alih oleh SBY dari Anas Urbaningrum. Hasil sekarang ini merupakan penurunan yang termasuk luar biasa, "Ada pekerjaan besar yang harus dilakukan Demokrat " kata Philips (RMOL, 26 mei 2013).
Pasang naik Partai Demokrat
Partai Demokrat pertama kali mengikuti pemilihan umum pada tahun 2004 dan meraih suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara sah 113.462.414 , mendapatkan kursi sebanyak 57 di DPR RI . Pada pemilu 2009 menjadi pemenang dengan suara 21.703.137. Bertambahnya suara sebanyak 13.247.912 adalah lompatan yang sangat luar biasa dan memecahkan rekor sepanjang sejarah dunia perpolitikan di Indonesia. Lalu apa resepnya ?
Memulai dengan prestasi 7,45 persen dalam pertarungan politik Demokrasi terbuka adalah hal yang luar biasa. Ketua Umum Partai Demokrat Pertama Prof Subur Budhisantoso, dan Sekretaris Jenderal Dr. Umar Said serta segenap asabiqunal awalun benar benar mempersiapkan Partai Demokrat dengan baik bahkan mendapatkan penghargaan dari KPU sebagai partai peserta Pemilu 2004 yang terbaik administrasinya.
Kesempurnaan Partai Demokrat menjadi lengkap ketika Susilo Bambang Yudhoyono resmi bergabung setelah mengundurkan diri sebagai Menkopolkam dalam pemerintahan Megawati. SBY seorang Jenderal yang memang dianggap cakap, cerdas dan merupakan sosok reformis dan demokratis mendapat pulung “dizalimi”oleh Presiden Megawati dan mendiang suaminya Taufik Kiemas. Partai Demokrat melesat bagaikan roket sekaligus menghantarkan SBY menjadi Presiden RI tahun 2004. Hasil Pemilu Legislatif 2004 partai Demokrat adalah suara asli spontanitas rakyat Indonesia mendukung SBY dan hasil kerja keras para kader Demokrat awal.
Setelah memegang tampuk pemerintahan, SBY terus menyempurnakan kekuasaanya dengan berbagai macam program termasuk Bantuan Langsung Tunai pada tahun 2005 dan 2008 yang diberikan kepada sekitar 19 juta rakyat miskin. Hal yang luar biasa adalah tahun 2008 dan 2009 SBY membuat kebijakan yang tidak lazim dan super populis yaitu menurunkan harga BBM sampai 3 kali sekaligus terus memberikan Bantuan Langsung Tunai kepada rakyat miskin dan ternyata resep ini cukup ampuh untuk mengeruk suara rakyat sehingga Demokrat menjadi pemenang Pada Pemilu Legislatif 2009 dengan perolehan suara 21.703.137 (20,4%) dari total suara sah 104.099.785 dan berhak atas 148 kursi (26,4%) di DPR RI yang berimbas signifikan atas terpilihnya SBY – Boediono pada Pilpres 2009 dalam satu putaran.
Strategi BBM dan BLT
Jika dalam pemerintahan sebelumnya memainkan BBM menjadi momok, maka SBY cukup lihai memainkan komoditas vital ini. Berikut adalah kebijakan harga BBM pada masa Pemerintahan SBY Mulai 20 Oktober 2004 - Sekarang
BBM
sebelum
1 -3- 2005
1 -10- 2005
24 -5-2008
1-12-2008
15-1-2009
22 - 6 2013
Premium
1.810