Mohon tunggu...
Sri Astuty Mashuri
Sri Astuty Mashuri Mohon Tunggu... Perawat -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Faedah Ramadhan dalam Membentuk Karakter Positif Anak Bernuansa Islam (Sri Astuty Mashuri)

18 Juni 2017   16:01 Diperbarui: 18 Juni 2017   16:40 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bulan suci Ramadhan adalah salah satu moment yang sangat efektif dalam membentuk maupun mengubah karakter negatif anak menjadi karakter yang positif melalui amalan-amalan yang dilakukan selama bulan Ramadhan dengan harapan akan berkelanjutan dan menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa Anak Harus Memiliki Karakter Positif?

Membentuk karakter seorang anak bukan hal yang mudah, butuh waktu panjang dan perjuangan yang besar, belum lagi ketika orang tua yang justru memiliki karakter negatif, sangat kecil kemungkinan anaknya akan memiliki karakter dan kepribadian yang baik. Anak yang berkarakter positif akan selalu unggul dalam segala bidang, baik dalam hal intelektual, emosional, dan spiritual. Generasi yang berkarakter positif akan memberikan pengaruh positif pula bagi pembangunan jati diri Bangsa dan Negara pada umumnya.

Membentuk Karakter Positif Anak Melalui Faedah Bulan Ramadhan

Orang tua harus mampu mengenali karakter anak masing-masing karena ini adalah pondasi awal untuk kita agar tidak salah kaprah dalam membangun kepribadian yang positif bagi mereka. Ingat, kelalaian kecil orang tua dalam menerapkan pola asuh dapat berdampak fatal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Orang tua memiliki peran utama dalam pembentukan karakter anaknya. Pada masa Golden Ageini, seorang anak akan cenderung sensitif dan peka dalam melihat dan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya sehingga kita harus memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik, kita harus bisa menjadi tauladan dan role model bagi mereka. Terkadang kita sebagai orang tua tidak sadar dengan apa yang kita lakukan didepan anak. Jikalau pun kita sendiri memiliki kebiasan yang negatif, sebaiknya jangan dinampakkan didepan mereka.

Menurut saya, bulan Ramadhan ini adalah kesempatan emas bagi orang tua yang ingin membentuk karakter anaknya sejak dini ataupun mengubah karakter negatif manjadi positif yang akan lebih terarah pada karakter spiritualnya. Mengapa harus dibulan Ramadhan? Karena pada bulan ini, orang tua dan masyarakat di lingkungan sekitar cenderung akan melakukan hal-hal yang positif.

Seorang anak ibarat kertas putih kosong yang bisa kita tuliskan sedemikian rupa pengharapan. Sebagai umat islam, mari kita manfaatkan bulan suci ini sebagai media untuk menulis dan melukis harapan-harapan indah kepada anak-anak kita. Bukankah setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi insan yang berkepribadian sesuai syariat islam?

Langkah awal yang harus kita lakukan adalah menjelaskan kepada anak makna dari bulan Ramadhan itu sendiri, kemudian dilanjutkan dengan mencontohkan kegiatan lainnya. Hal sederhana yang rutin kita lakukan selama bulan Ramadhan insya allah akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan kepada anak kita dalam konsep spiritual, bagaimana kita mulai memperkenalkan mereka dengan agama dan Tuhannya, seperti berpuasa dimana seorang anak belajar untuk bersabar dalam menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, membiasakan anak bangun lebih awal dari sebelumnya untuk sahur dan sholat subuh, sholat yang sebelumnya sering bolong sekarang bisa lebih rajin baik di rumah maupun di mesjid, yang tadinya malas membaca al-qur'an sekarang bisa minimal belajar mencintai al-qur'an, menceritakan tentang kisah-kisah Nabi, serta membiasakan mereka untuk berbuat baik dan senang menolong sesama.

Semua perilaku positif itu harus kita tunjukkan dan jelaskan kepada mereka apa manfaat yang didapatkan sehingga mereka akan mengerti dan memaknai akan pentingnya perilaku tersebut. Kita tidak boleh lupa bahwa amalan-amalan selama bulan Ramadhan belum diwajibkan bagi anak yang belum baligh, tetapi alangkah baiknya kita mendidik dan melatih mereka sejak dini sehingga ketika dewasa, mereka sudah terbiasa dengan perilaku tersebut. Dan yang paling penting adalah bagaimana perilaku-perilaku positif selama bulan Ramadhan itu berkelanjutan hingga menjadi kebiasaan anak-anak kita dalam kehidupannya sehari-hari.

Sebagai orang tua, kita harus cerdas dalam menarik perhatian anak untuk memulai melakukan perbuatan positif itu, seperti memberikan semangat bahkan hadiah sederhana bila perlu, menyiapkan menu sahur dan buka puasa sesuai selera anak, dan mengajaknya aktif dalam kegiatan-kegiatan Ramadhan. Percayalah, ketika konsep spiritual islam anak kuat, maka intelektual dan emosional akan ikut baik pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun