Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kemuliaan Jomblo di Kala Lebaran

25 Juni 2017   09:02 Diperbarui: 26 Juni 2017   11:08 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilusrasi: pexels.com

Sebenarnya tak ada kewajiban harus berbaju baru setiap kali lebaran tiba. Kalaupun ada anjuran, maka itu adalah mengenakan pakaian terbaik. Yang mesti digarisbawahi, terbaik tak melulu harus baru.

Lihat sekeliling, mungkin dari peci hingga sandal, sebagian besar identik dengan baru. Begitu juga dengan kalangan wanita, tak jauh berbeda; yang berbeda, mereka tak berpeci saja.

Ada lagi yang tak jauh berbeda, kebetulan saya juga berpengalaman mengalaminya; pertanyaan kapan menikah saat kepala tiga belum kunjung sukses "menipu" anak gadis orang, hingga pertanyaan kapan nambah momongan.

Jika kapan menikah pertanyaannya, itu terlalu mudah dijawab, entah serius atau lewat cara ngeles--cara terakhir kebetulan paling sering jadi pilihan saya, baik sebelum nikah ataupun setelah beranak satu.

Yang penting, saban berhadapan dengan pertanyaan itu, jangan merasa rendah diri saja; jika kesulitan, kenakan saja sepatu berhak tinggi, bisa minjem dari istri tetangga sepanjang yakin Anda tak dicurigai ingin melakukan kudeta atas suaminya.

Terkadang, tuntutan harus segalanya baru itu memang rentan bikin orang tergerak untuk memilih jalan pintas; dari mengincar sandal orang, hingga mengincar kas negara.

Tahu sendirilah, soal incar mengincar itu juga yang baru-baru ini bikin gubernur dari salah satu provinsi harus berlebaran di balik jeruji besi. 

Jeruji besi memang tempat baru bagi yang tak pernah menjadikan penjara sebagai rumah. Ini tentu saja bukan bagian "serba baru" yang pantas direkomendasikan.

Yang jelas, jika berhadapan dengan pertanyaan yang tak baru; dari soal kapan nikah atau menambah anak, tarik napas dengan dalam-dalam, jelaskan bahwa belum menikah bukan masalah sepanjang Anda tidak menjadi pribadi yang gemar membuat masalah. 

Toh, dengan menjomblo pun, Anda tetap punya kelebihan; tak merugikan negara, dan tak merugikan siapa-siapa. Itu saja sudah menjadi bukti, Anda tetaplah pribadi mulia.

Jadi, jangan nodai kemuliaan itu dengan melirik istri tetangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun