Potensi atlet yang tergolong penyandang disabilitas diakui sama besarnya dengan atlet lainnya, khususnya dari cabang olahraga renang dan atletik. Kendati memiliki kekurangan secara fisik, namun peluang untuk meraih kemenangan juga cukup besar. Â Baik karena bakat maupun latihan keras yang dilakukan.
Dijelaskan Kasi Bidang Olahraga Rekreasi dan Pembudayaan serta Layanan Khusus - Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Selatan, Syamsul Hadi, atlet difabel maupun yang memiliki kondisi fisik sempurna sama-sama berhak menerima bonus jika berprestasi, terutama bonus yang berasal dari Pemerintah Provinsi.
Bahkan tak jarang, atlet difabel juga ikut kejuaraan dunia dan mengharumkan nama daerah serta negara dengan pulang membawa kemenangan. Meskipun untuk publikasi diakui memang cukup kurang, sehingga kiprahnya kurang begitu disorot oleh media.
Prestasi atlet difabel dari Kalimantan Selatan rupanya memang terus mengalami peningkatan yang membanggakan. Di mana pada bulan Juli lalu, dari 20 provinsi yang ikut serta dalam Pekan Olahraga Nasional Special Olympics Indonesia - Pornas SOIna ke-7 di Pekanbaru - Riau, kontingen dari Kalimantan Selatan berhasil berada di peringkat 7 dengan total 32 medali, terdiri dari 9 medali emas, 9 medali perak dan 14 perunggu.
Hal ini tentunya diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan pelatihan yang benar-benar fokus, dan perhatian dari seluruh pihak terkait. Sehingga ke depannya, masa depan para atlet difabel lebih sejahtera dan mampu meningkatkan prestasinya untuk Banua.(Ev)