Mohon tunggu...
edward sutanto
edward sutanto Mohon Tunggu... Lainnya - penulis baru

penulis baru

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sel Gajah vs Sel Tikus

25 Agustus 2017   18:03 Diperbarui: 25 Agustus 2017   19:35 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEL GAJAH VS SEL TIKUS

Halo para pembaca ! Di zaman yang serba modern ini teknologi berkembang dengan pesat di segala bidang kehidupan , yang tentunya dapat kita temui di dalam kehidupan sehari hari ini . Perkembangan teknologi mulai dari teknologi informatika , kesehatan , bahkan merambah ke dunia pengetahuan . Di zaman sekarang manusia dituntut untuk berpikir secara logis dan menyeluruh , kedua hal inilah mendorong manusia untuk menemukan banyak hal yang sebelumnya tidak ditemukkan terutama dalam bidang pengetahuan . Salah satu terobosan manusia yang cukup besar yaitu ditemukannya mikroskop . Tidak berhenti pada penemuan mikroskop saja , setelah ditemukkannya mikroskop manusia bisa dikatakan sangat bersemangat untuk menemukan hal hal yang baru . Banyak sekali pertanyaan tentang sel seperti , apa itu sel ? , apa isi dari sel ? , bagaimana cara sel mendapatkan menergi ? , apa penyusun sel itu ? bagaimana ukuran sel ? apakah ada perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan ? seperti apa sel itu ?  Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang sel , tetapi saya akan lebih mempererdalam materi sel ini pada ukuran sel . Memang banyak pertanyaan mulai pertanyaan yang sederhana hingga pertanyaan yang sulit tentang ukuran sel . Sering kali saya mendapat pertanyaan bahwa jika hewan yang memiliki bobot yang berat tentu memiliki sel yang besar besar pula atau sebaliknya yaitu jika melihat hewan yang berukuran kecil tentu juga memiliki ukuran sel yang sangat kecil pula .  Maka dari itu saya akan memberikan penjelasan tentang ukuran sel melalui pertanyaan yang saya dapat yaitu "Ukuran sel bervariasi , bobot gajah bisa mencapat 1 ton , maka dari itu dapat disimpulkan ukuran sel gajah jauh lebih besar daripada sel tikus, sejauh mana anda setuju?". Untuk memperjelas stetmen tersebut marilah kita menyimak penjelasan saya dibawah ini .

Pada permulaan abad ke 19 para ilmuan sudah meneliti banyak hal , termasuk juga sel yang nantinya dinamakan sebagai teori sel. Namun pada bagian terpenting dalam sejarah penelitian yaitu ditemukannya alat yang bernama mikroskop oleh Antonie Van Leuwenhooke . Penemuan mirkoskop inilah menjadi pijakan pertama bagi para peneliti untuk menemukan banyak hal yang tidak dapat kita lihat secara kasat mata seperti bakteri dan sel . Tak sampai situ saja van Leuwenhooke juga meneliti beberapa sel , hingga akhirnya terjawab penyebab dari penyakit yang sebelum ditemukan mikroskop ,penyakit dianggap sebagai hal gaib / takayul oleh kebanyakan orang . Terobosan dari van Leuwenhooke akhirnya diteruskan oleh banyak peneliti seperti Robert Hooke , Jacob Schleiden , Felix Dujardin , C. Bernard . Kita tentunya sudah tidak asing dengan sel. Sel yang dimaksudnya disini adalah tingkatan struktural kehidupan terendah yang memiliki seluruh sifat kehidupan seperti reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemanfaatan energi, respon terhadap lingkungan, pengaturan tubuh, serta adaptasi terhadap lingkungan di sekitarnya. Sel juga tersusun dari beberapa bagian , bagian tersebut dinamakan organel organel sel .Organel sel disini memiliki tugas dan peran yang berbeda beda. Namun dari perbedaan tersebut nantinya akan tercipta kerja sama antar organel sel yang tentunya mendukung kehidupan individu itu sendiri. Misalnya Nukuleus , nukleus dalam sel berfungsi mengontrol sintesis protein dengan cara menyintesis mRNA sesuai perintah DNA, mengendalikan proses metabolisme sel, menyimpan informasi genetik berupa DNA , tempat replikasi DNA . Akan berbeda fungsi dengan Sitoplasma yang memiliki fungsi yaitu tempat organel sel dan sitoskeleton , tempat terjadinya reaksi metabolisme sel. Sel juga memiliki ukuran yang hampir sama , misalnya sel hewan memiliki diameter 20 mikrometer sedangkan sel tumbuhan memiliki besar sekitar 40 mikrometer, sebagian sel sendiri berdiameter 1-100 mikrometer. Jenis sel juga dibedakan menjadi dua bedasarkan strukturnya yang pertama adalah sel prokariotik yaitu sel yang belum memiliki nukleus atau tidak memiliki membram inti yang memisahkan materi genetik di inti sel dengan bagian sel lainnya . Materi genetik (DNA) pada sel prokariotik tampak terkonsentrasi pada sesuatu tempat yang disebut nukleoid . Sel prokariotik memiliki DNA sirkuler (plasmid) , sejumlah ribosom yang befungsi untuk sintesis protein , membram plasma yang membatasi sel , serta dinding sel yang terdapat di sebelah luar membram plasma dan dilapisi kapsul seperti gel . sebagian sel prokariotik ada yang memiliki organel pelekatan berupa pili dan organel pergerakan berupa flagela . Sel bakteri pada umumnya berdiameter 0,1 sampai 1 mikrometer. Sedangkan satu jenis yang lainnya yaitu sel Eukariotik yang berupa sel yang memiliki nukleus yang sebenarnya atau materi genetik (DNA) yang dibungkus oleh membram inti . Pada sitoplasma atau daerah antara nukleus dan membram sel , terdapat medium semi cair yang disebut sitosol serta organel organel sel sebagian besar tidak terdapat pada sel prokariotik . Sel Eukariotik umumnya berdiameter 10 -- 100 mikrometer sel mempunyai karakteristik yang berbeda ,yang dimaksud berbeda antara sel hewan dan sel tumbuhan. Karakteristik sel hewan adalah sel hewan merupakan sel eukariotik, sel hewan juga tidak mempunyai kloroplas dan tidak memunyai dinding sel . Sel hewan juga mempunyai vakuola yang lebih kecil daripada sel pada tumbuhan . Karena tidak mempunyai dinding sel , sel hewan tidak mempunyai bentuk yang tidak tetap. Protoplasma pada sel hewan hanya dilindungi oleh membram tipis dan tidak kuat . Pada umumnya sel hewan tidak memiliki vakuola namun beberapa juga mempunyai vakuola walaupun ukurannya yang kecil. Tanpa disangka bahwa sel manusia juga salah satu jenis sel hewan. Antara sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai beberapa perbedaan , antara lain yaitu ukuran sel hewan lebih kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan , sel hewan tidak mempunyai kloroplas sedangkan sel tumbuhan mempunyainya hal ini menunjukkan juga bahwa sel tumbuhan dapat berfotosintesis sedangkan sel hewan tidak dapat berfotosintesis. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sedangkan sel tumbuhan mempunyai dinding sel, namun bisa dikatakan membram sel pada sel hewan sama fungsinya dengan dinding sel pada tumbuhan, sel hewan mempunyai organel sel yang bernama lisosom dan sentrosom sedangkan sel tumbuhan tidak mempunyai organel tersebut . Lisosom sendiri pada sel hewan memiliki beberapa fungsi , antara lain sebagai pencernaan intrasel , berperan juga pada proses fagositosis yaitu dengan menelan dan mencerna partikel yang lebih kecil seperti yang dilakukan oleh organisme uniseluler misalkan amoeba, berperan juga sebagai autofag yaitu menelan dan mendaur ulang organel yang sudah rusak serta berfungsi sebagai autolisis yang berarti perusakan sel sendiri dengan cara membebaskan semua isi lisosom. Bentuk sel hewan tidak tetap sedangkan sel tumbuhan memiliki bentuk yang sudah tetap , hal ini disebabkan karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel sedangkan sel hewan tidak mempunyai , membram sel yang dipunyai oleh sel hewan juga tidak dapat memberikan bentuk yang tetap pada sel hewan itu sendiri. Seperti yang sudah dijelaskan diatas , sel hewan tidak mempunyai vakuola atau ukurannya yang sangat kecil jikapun punya. Lalu sebenarnya apa fungsi dari vakuola? Vakuola merupakan organel berbentuk vestikula besar yang berisi cairan dan diselubungi oleh membram tunggal. Vakuola terbentuk oleh pelipatan membram sel ke arah dalam . Vakuola yang berukuran kecil dari Redtikulum Endoplasma (RE) maupun badan golgi . Vakuola yang terdapat pada organisme bersel satu . Vakuola pun juga dibedakkan menjadi 2 yaitu Vakuola makanan dan Vakuola kontraktil . Vakuola makanan dibentuk saat  fagositosis dan berfungsi untuk mencerna serta mengedarkan hasil pencernaan keseluruh bagian sel. Vakuola Kontraktil atau vakuola berdenyut berfungsi sebagai osmoregulator , yaitu pengatur tekanan osmosis sel dengan cara memompa air yang berlebihan ke luar sel . Dari penjelasan dasar tersebut memang masih banyak sekali pertanyaan yang menyangkut tentang sel , maka dari itu di kesempataan kali ini saya alam membahas tentang sebuah pertanyaan yaitu "Ukuran sel bervariasi , bobot gajah bisa mencapat 1 ton , maka dari itu dapat disimpulkan ukuran sel gajah jauh lebih besar daripada sel tikus, sejauh mana anda setuju?".

Saya sendiri kurang setuju pada stetmen tersebut , memang banyak pertebatan yang muncul tentang ukuran sel , banyak orang yang berpikir jika seekor hewan besar akan mempunyai sel yang lebih besar dibandingkan hewan yang berukuran kecil , seperti topik yang akan saya bahas tentang ukuran sel gajah dengan ukuran sel dari seekor tikus. Memang tak dipungkiri lagi gajah merupakan hewan yang sangat besar merupakan salah satu mamalia terbesar yang hidup di darat bahkan bisa dikatakan sebagai mamalia terbesar di darat , berat dari gajah sendiri juga sangat berat , saya dapat menyebutkan bobot seekor gajah mencapai 1 ton bahkan bisa lebih . Sedangkan kita sudah tak asing dengan salah satu hewan pengerat ini , seekor tikus . Tikus sering kita jumpai di lingkungan rumah kita, di daerah yang kotor , bahkan di selokan selokan yang ada di sekitar kita . Namun yang mejadi masalah yaitu apakah ukuran sel gajah lebih besar daripada sel tikus karena bobot gajah yang mencapai ribuan kali seekor tikus . Melihat paragraf sebelumnya , ukuran sel hewan sendiri berkisar 20 mikrometer ( diameter ) dan di dalam sel hewan semuanya sama yang dimaksud sama disini adalah organel organel yang berada di dalam sel tersebut misalkan di dalam sebuah sel mempunyai 1 Nukleus memilliki membram sel yang sama. Hal ini sebenarnya sudah menjawab pertanyaan yang ada bahwa tidak ada perbedaan yang besar antara ukuran sel gajah dengan sel tikus. Lalu apa yang membedakan antara sel gajah dan sel tikus? . Hal yang yang sangat membedakan dari kedua sel tersebut hanyalah jumlah sel yang dimilikinya . dari jumlah sel inilah yang menyebabkan antara bobot gajah berbeda dengan bobot seekor tikus . Dengan demikian saya berpendapat bahwa aya tidak setuju dengan pernyataan itu. Dibawah ini saya akan menjabarkan beberapa alasan saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Perttama, memang sudah saya jelaskan diatas tentang ukuran sel , pada paragraph diatas sudah dikatakan kisaran 20 mikrometer. Maka dari itu antara sel gajah dengan sel tikus mempunyai ukuran yang hamper sama atau mempunyai rata rata yang hampir sama , tidak ada perbeaan yang sangat mencolok antara sel gajah dengan sel tikus . persamaan ukuran sel antara kedua hewan ini juga berlaku pada seluruh hewan yang ada termsuk manusia . selain itu andai kata sel gajah lebih besar tentu gajah akan lebih sulit dalam beraktifitas dalam sehari hari misalkan ketika gajah hendak makan , makanan yang diperlukan gajah itu sendiri sangat banyak , hal itu dikarenakan sel membutuhkan nutrisi untuk bertahan hidup dan melakukan banyak sekali aktifitas . Selain itu sel akan mempengaruhi morfologi dari makhluk hidup itu sendiri . Selain tidak mungkinnya sel gajah lebih besar daripada sel tikus yaitu dapat dibuktikan lewat penelitian yaittu jika sel gajah besar dan tentu memiliki sel yang banyak hal ini dapat menyebabkan ruang antara sl yang satu dengan yang lainnya mempunyai jarak yang sangat sempit bahkan bisa dikatakan tidak memiliki jarak hal tersebut mengakibatkan sel kurang tahan panas dan akhirnya banyak energi untuk terbuang karena pemuaian .

Alasan kedua saya menolak pernyataan tersebut adalah sebenarnya perbedaan yang mencolok antara sel gajah dengan sel tikus adalah jumlah sel yang ada . Jumlah sel ini sangat berpengaruh pada bobot hewan tersebut . Gajah mempunyai bobot yang besar dikarenakan bobot organ yang berada pada gajah sangat banyak dan memiliki ukuran yang lebih besar daripada tikus , hal ini juga menunjukkan di dalam organ tentu banyak sekali sel yang ada dan saling bekerja . Mempunyai banyak sel juga berpengaru pada tingkat kekakuan hewan tersebut , hal ini ditunjukkan dari pergerakan kedua hewan terebut , sudah tidak dapat dipungkiri tikus dapat bergerak lebih cepat daripada gajah , dikarenakan bobot tikus yang lebih ringan sedangkan bobot tikus itu sendiri iengaruhi oleh banyak sedikitnya sel .

Alasan yang ketiga adalah gajah memiliki bagian bagian yang lebih kompleks , hal ini dapat dibuktikan karena gajah memiliki bagian bagian tubuh seperti gading , belalai , teliga yang lebar , kuku yang sangat kuat dan kokoh . Lalu apa hubungan bagian bagian tubuh yang lebih kompleks dengan banyak sedikitnya sel? Misalkan saya ambil contoh di gading gajah , gading gajah merupakan salah satu bagian dari tubuh gajah yang sangat kuat dan solid . Tetapi jika kita lebih meneliti lagi pada gading gajah maka ditemukan banyak sel yang saling berikatan sehingga menjadi banyak sel yang nantinya berhubungan dengan bobot dari gajah itu sendiri.

Memang perbedaan yang mendasar antars sel gajah dengan sel tikus bukan semata mata ukuran sel yang berbeda ( dalam konteks ini dikatakan sel gajah lebih besar daripada sel tikus ) namun perbedaan yang membedakan hal tersebut ialah banyak sedikitnya sel di dalam tubuh seekor heewan , organ organ di dalam tubuh hewan tersebut juga sangat berpengaruh pada sedikit banyaknya sel yang dipunyai oleh suatu organisme tersebut . Jika saya analogikan , jika sebuah organ berukuran besar maka penyusunnya merupakan satuan satuan penyusun yang banyak juga , maka sama dengan organ pada hewan yang besar tentu penyusunnya ( dalam konteks ini adalah sel ) memerlukan sangat banyak penyusul pula . Sel juga membutuhkan energi untuk menjalankan tugasnya . Banyak sedikitnya sel juga berpengaruh pada tingkat kekakuan pada tubuh seekor hewan , disini saya akan membandingkan tingkat kakuan gajah dengan seekor tikus , banyak sedikitnya sel pada gajah tentu membuat tubuh gajah menjadi kaku dan keras sebagai contoh yaitu gading dan kuku kuku pada gajah dibandingkan dengan tingkat kekakuan seekor tikus , seperti kita ketahui tikus merupakan hewan yang sangat lincah , hal tersebut bisa dijelaskan karena tikus sendiri memounyai sel yang tidak sebanyak sel pada gajah . Dan akhirnya tingkat kekakuan pada sel tersebut juga mempengaruhi pada tingkat pergerakan . Memang sangat berbeda tingkat pergerakan gajah dengan tikus , gajah terkesan lambat ketika berjalan dan bergerak , sangat bereda dengan tingkat pergerakan pada tikus yang terkesan lincah dan sangat cepat.  Seperti yang sudah saya katakan diawal , sel juga membutuhkan energi untuk menjalankan tugasnya , lalu bagaimana sel mendapatkan energi ? Energi yang di dapat oleh sel berasal dari individu itu sendiri . Maka dari itu individu yang memiliki banyak sel tentu membutuhkan banyak energi untuk menghidupi  sel itu sendiri .

Maka dapat saya simpulkan bahwa sebenarnya yang membedakkan antars sel gajah dengan sel tikus bukan lah dari ukurannya sel nya , dalam kontkeks ini dikatakan bahwa sel gajah lebih besar . sehingga saya kurang setuju terhadap stetmen tersebut , lalu apa yang membedakkan antara sel gajah dengan sel tikus ? Satu satunya yang membedakkan antara sel gajah dengan sel tikus hanyalah jumlahnya . tak dapat dipungkiri lagi bahwa sel gajah memiliki sel yang lebih banyak daripada tikus , lalu apa hubungan antara banyaknya sel dengan bobot hewan tersebut ? Bobot hewan dan jumlah sel merupakan hal yang berbanding lurus , jika seekor hewan memiliki sel yang banyak tentu bobotnya juga akan besar begitu juga jika seekor hewan memiliki jumlah sel yang sedikit tentu memiliki bobot tubuh yang kecil pula , seperti tikus . mempunyai bagian tubuh yang solid juga tentu membutuhkan banyak sel dan tentu jarak antara sel tersebut sangat erat , seperti pada gading gajah , digading gajah memiliki banyak sel sehingga membentuk bagian yang solid , akan berbeda dengan bagian mulut tikus . Mulut tikus yang tidak se keras gading gajah tentunya tidak mempunyai sel sebanyak sel yang ada di gading gajah . Jangan lupa gajah juga memiliki belalai yang fungsinya sangat sentral bagi kehidupan gajah , belalai pada gajah digunakan tuntuk mengambil makanan , meminum air serta menggapai makanan yang letaknya jauh diatas , tentu bagian bagian tubuh gajah ini lebih kompleks daripada bagian tubuh yang dimiliki okeh seekor tikus , hal ini juga mempngaruhi banyak sedikitnya sel oleh suatu organisme . Memiliki banyak sel juga berpengaruh pada jumlah nutrisi yang diperlukan , seperti gajah , tentunya gajah membutuhkan nutrisi yang lebih banyak daripada tikus , nutrisi yang diperlukan ini digunakan untuk menghidupi sel sel yang dimiliki gajah . Sehingga sel sel yang dimiliki oleh gajah dapat bekerja secara optimal .

Itulah beberapa alasan saya menolak / tidak setuju terhadap perbedaan ukuran antara sel hewan dan sel tumbuhan , sekali lagi saya tegaskan bahwa perbedaan yang paling mendasar antara sel gajah dengan sel tikus bukan pada ukurannya , karena sel hewan memiliki rata rata ukuran sel yang hampir sama yaitu 20 mikrometer . sehingga hal yang paling membedakan antara sel gajah dengan sel tikus adalah banyak sedikitnya sel di dalam tubuh mereka , dan banyak sedikitnya sel juga dipengaruhi oleh ke kompleksan dari organ organ yang dimiliki masing masing organisme tersebut

Sekian penjelasan saya tentang perbedaan ukuran sel gajah dengan sel tikus . Terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun