Lulus SMP mau Kemana? Pilihannya hanya 2 yaitu masuk Sekolah Menengah Umum atau masuk Sekolah Menengah Kejuruan. Seandainya pun ada pilihan lain itu hanya pilihan untuk berhenti alias tidak melanjut dengan tujuan dan alasan yang bermacam-macam.
Sekolah Menengah Kejuruan sering dijadikan oleh lulusan SMP untuk menjadi pilihan utamanya jika tidak ada niat untuk melanjut ke Perguruan Tinggi. Pemikiran ini sah-sah saja karena SMK memang berorientasi kepada usaha menghasilkan lulusan yang siap kerja. Namun pemikiran ini juga tidak sepenuhnya benar karena lulusan SMK pun dapat melanjut ke jenjang perguruan tinggi.
Program pemerintah sekarang adalah mengoptimalkan perbandingan jumlah SMK dan SMU; 70% berbanding 30%. Di Indonesia sekarang ini lebih banyak SMU dari SMK. Hal inilah yang ingin di ubah oleh pemerintah dengan memperbanyak SMK dibandingkan SMU. Hal ini dilakukan oleh pemerinah seiring dengan tuntutan pasar tenaga kerja dan peta pengangguran di Indonesia. Tingkat pengangguran di Indonesia didominasi oleh lulusan dari SMU. Hal ini terjadi karena SMU adalah pendidikan keilmuan dan kurikulumnya tidak diorientasikan kepada kurikulum terapan berorietasi siap kerja.
Dalam rancangan kurikulum terbaru SMK maka kurikulum SMK diarahkan kepada mata-mata ajar yang bernunsa terapan dengan orientasi siap kerja. Pemerintah bahkan membuka peluang selebar-lebarnya peluang untuk mendirikan SMK untuk seluruh bidang kejuruan yang memiliki prospek pekerjaan bagi lulusannya.
SMK yang sekarang sudah banyak dibuka di Sumatera Utara adalah SMK Komputer, SMK Teknologi Industri, SMK Bisnis Manajemen, SMK Pertanian, SMK Perikanan, SMK Pariwisata SMK Kerajinan Tangan dan lain-lain.
Adanya Kunjungan Dunia Usaha dan Dunia Industri serta uji kompetensi menjadi satu kekuatan bagi SMK untuk mengenalkan diri kepada pasar tenaga kerja, sehingga siswa/i yang lulus dari SMK diharapkan dapat terjun kepasar tenaga kerja dan memiliki competitive adventage. Di tengah lesunya kemampuan daya serap tenaga kerja maka SMK juga memegang peranan dengan orientasi untuk menghasilkan entrepreneurship yang baru dikalangan masyarakat. Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan yang lebih berorientasi keahlian ini menjadi sebuah peluang usaha bagi lulusan SMK yang tidak ingin melanjut.
Seiring dengan visi dan misi Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan maka Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan mampu menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan iklim investasi untuk skala mikro dan kecil di Indonesia. Dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan membangun jiwa wirausaha maka peranan SMK menjadi sangat dibutuhkan di tengah masyarakat.
Sekolah Menengah Kejuruan ini akan mampu mengatasi krisis jika SMK mampu menghasilkan lulusan yang dapat diserap pada pasar tenaga kerja dan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Tingginya sumber daya manusia yang dapat diserap di pasar tenaga kerja maka perekonomian akan semakin baik .... Good Bye Crisis..